Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Ini Cara Menenangkan Bayi yang Menangis Menurut Sains

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Para ilmuwan mengklaim mereka telah menyempurnakan jawaban untuk menenangkan bayi yang menangis. Ini yang mereka temukan. (Pexels: Antoni Shkraba)

Kebanyakan orangtua pasti tahu bagaimana frustrasinya saat mencoba menenangkan bayi yang menangis, terutama pada tengah malam.

Para ilmuwan mengatakan mereka hampir menemukan pendekatan yang kemungkinan besar bisa membuat bayi Anda yang sedang menangis bisa tenang dan tidur nyenyak.

Baca Juga:

Setelah merekam orangtua yang berusaha menenangkan bayi mereka yang menangis, solusinya datang melalui sepasang angka ajaib ini: lima dan delapan.

Apa sih yang mereka temukan?

Bagaimana cara membuat bayi yang menangis tertidur?

Temuan yang dipublikasikan di Current Biology menguraikan formula dasar membuat bayi yang sering menangis tertidur.

Baca Juga:

1. Berjalan sambil menggendongnya selama lima menit, tanpa berhenti atau bergerak secara tiba-tiba.2. Kemudian duduk sambil menggendongnya selama lima hingga delapan menit sebelum membaringkannya untuk tidur.

Ini menunjukkan menggendong tidak hanya menghentikan tangisan, tetapi juga membuat bayi tertidur, kata penulis senior Dr Kumi Kuroda, dari Pusat Ilmu Otak Riken di Saitama, Jepang.

"Saya telah membesarkan empat anak, tapi bahkan saya tidak dapat memperkirakan hasil dari penelitian ini sampai data statistik muncul," katanya.

Penelitian, yang bersifat eksploratif dan membutuhkan konfirmasi dalam sampel yang lebih besar ini, dilakukan terhadap 21 pasangan ibu-bayi di Jepang dan Italia.

Itu semua karena 'respon transportasi'

Dr Kuroda dan timnya sebelumnya mempelajari "respon transportasi" pada mamalia yang melahirkan anak-anak yang butuh bantuan induknya, seperti tikus, anjing, dan monyet.

Ketika mamalia ini menggendong bayi mereka dan mulai berjalan, anak-anak dalam gendongan mereka menjadi pendiam dan penurut, dan detak jantung mereka melambat.

Tim mengeksplorasi hal ini lebih jauh pada manusia, dan membandingkan efeknya dengan perilaku menghibur lainnya, seperti berdiam di satu tempat sambil  menimang atau bergoyang.

Ditemukan jika duduk dan menggendong bayi tidak menenangkan mereka dari menangis saat detak jantung mereka meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan ketika bayi dibaringkan segera setelah digendong sambil berjalan, lebih dari sepertiga di antaranya terbangun dalam waktu 20 detik.

Tim Dr Kuroda menemukan ketika bayi tertidur untuk waktu yang lebih lama sebelum dibaringkan, mereka cenderung tidak terbangun.

Didukung oleh data detak jantung

Para peneliti menggunakan mesin EKG bayi dan kamera video untuk secara sistematis membandingkan perubahan detak jantung dan perilaku.

Hasilnya digunakan untuk menentukan empat peringkat pendekatan untuk menenangkan bayi yang menangis.

Perilaku yang diteliti adalah menggendong bayi sambil duduk, meletakkannya di ranjang bayi, menggendongnya sambil berjalan, atau mengayunkannya di kereta bayi.

Data yang diambil dari kegiatan ini, mulai dari bayi menangis, terjaga dan tenang, atau tidur, semuanya direkam.

Ukuran detak jantung memungkinkan para peneliti untuk membedah efek dari setiap aktivitas mikro.

Para peneliti menemukan bayi sangat sensitif terhadap semua gerakan ibu mereka, seperti detak jantung yang meningkat ketika ibu berbalik atau ketika mereka berhenti berjalan.

Berdasarkan temuan mereka, Dr Kuroda mengatakan protokol yang direkomendasikan untuk menenangkan dan mendorong tidur adalah menggendong dan berjalan bayi selama lima menit, lalu duduk dan menggendongnya selama lima hingga delapan menit, sebelum membaringkannya.

Meskipun penelitian ini tidak membahas mengapa beberapa bayi menangis berlebihan, para peneliti mengatakan hasil penelitian ini mungkin bisa menawarkan solusi untuk membantu para orangtua dengan bayi yang baru lahir.

Penulis makalah mengatakan mereka berharap temuan itu dapat bermanfaat bagi orangtua yang stres, terutama mereka yang belum berpengalaman.

Diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada