Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

William Ruto: Dari Kaum Papa Jadi Presiden Terpilih Kenya

Reporter

Editor

dw

image-gnews
William Ruto: Dari Kaum Papa Jadi Presiden Terpilih Kenya
Iklan

Bagi William Samoei Ruto yang berusia 55 tahun, menjabat presiden baru Kenya adalah hal yang sulit. Dia menentang segala rintangan, termasuk penolakan dari mantan bosnya Presiden Uhuru Kenyatta, untuk naik ke jabatan tertinggi negara itu.

Ketua Komisi Pemilihan dan Batas Independen Kenya (IEBC) Wafula Chebukati mengatakan pada hari Senin (15/08) bahwa Ruto telah memenangkan hampir 7,18 juta suara (50,49%) melampaui perolehan 6,94 juta (48,85%) saingannya Raila Odinga dalam pemungutan suara 9 Agustus 2022.

Upaya mengubah Kenya

Baca Juga:

Ruto telah berjanji untuk menerapkan model ekonomi bottom-up yang baru. Namun, bagaimana tepatnya itu akan berhasil masih harus dilihat.

Manifesto partainya juga menyerukan perubahan ekonomi yang drastis untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Selain itu, Ruto berkomitmen membentuk kabinet yang terbagi rata antara laki-laki dan perempuan.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan DW, Ruto berbicara tentang rencananya untuk mengubah sektor pertanian dan memastikan ketahanan pangan. "Pertanian adalah sektor terpenting yang kami miliki di Kenya ... Sama sekali tidak ada alasan mengapa kami tidak dapat menghasilkan cukup makanan. Tidak ada alasan mengapa 4 juta orang Kenya kelaparan," katanya.

Hidup sederhana

Baca Juga:

William Ruto lahir pada 21 Desember 1966, di Desa Sambut, Kamagut, Kabupaten Uasin Gishu. Ia menyelesaikan sekolah dasar di SD Kerotet dan kemudian bersekolah di Sekolah Menengah Wareng sebelum pindah ke SMA Kapsabet Boys di Kabupaten Nandi.

Pada tahun 1990, ia lulus dari Fakultas Botani dan Zoologi Universitas Nairobi, di mana ia kemudian mendapatkan gelar Ph.D.

Ruto menceritakan dia menjual ayam hidup untuk memenuhi kebutuhan di masa mudanya. Berbeda dengan anak-anak lainnya, Ruto baru mendapatkan sepasang sepatu pertamanya di usia 15 tahun. Sekarang, Ruto adalah salah satu orang Kenya terkaya, yang memiliki peternakan seluas 2.500 hektar, peternakan unggas besar, dan investasi di industri perhotelan.

Politik naik, turun, dan bangkit lagi

Ruto memulai karier politiknya melalui lobi Pemuda untuk KANU '92, yang mendukung mendiang Presiden Daniel Arap Moi, selama pemilihan multi-partai pertama di Kenya pada tahun 1992.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah kekalahan KANU pada tahun 2002, Ruto menemukan kembali dirinya dan kemudian bermitra dengan Odinga selama sengketa pemilu 2007, yang berubah menjadi kekerasan.

Kekerasan pascapemilu merenggut lebih dari 1.000 nyawa dan membuat ratusan ribu lainnya mengungsi. Akibatnya, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mendakwa Ruto dan Kenyatta, melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Namun, ICC membatalkan tuntutannya pada 2016.

Perseteruan dengan Uhuru Kenyatta

Bersaing dengan Raila Odinga, Ruto dan Uhuru memenangkan pemilu pada 2013.

Pada 2017, dia dan petahana Uhuru Kenyatta mencalonkan untuk kedua kalinya dan terpilih kembali. Keduanya kemudian mulai berselisih, tetapi tidak diketahui jelas penyebabnya.

Ruto dan Kenyatta berpisah pada tahun 2021. Pada Maret lalu, Ruto didukung Partai UDA untuk mengikuti pemilihan presiden.

William Ruto telah menjadi Wakil Presiden Kenya sejak 2013. Sebelumnya, dia menjabat sebagai menteri dalam negeri, menteri pertanian, dan menteri pendidikan tinggi.

Ruto menikah dengan Rachel Chebet, dan keduanya memiliki tujuh anak.

(ha/vlz)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada