Tampilannya memang persis seperti handset BlackBerry. Ia sudah dilengkapi dengan keyboard QWERTY dan fitur surat elektronik sebagai salah satu unggulan.
Apakah ia benar-benar mampu membuat BlackBerry bertekuk lutut? Barangkali tak segampang itu.
Dibandingkan dengan seri E sebelumnya, Nokia sudah banyak melakukan perbaikan pada model E71 ini. Desainnya jauh lebih bagus. Tebalnya, yang terbuat dari bahan logam, hanya 1 sentimeter.
Koneksi Internet adalah salah satu unggulan ponsel ini. Ia sudah bekerja di jaringan 3G, bahkan generasi 3,5G, yaitu HSDPA. Internet juga bisa dijangkau dengan koneksi nirkabel Wi-Fi.
Meski tipis, ia enak digenggam. Ini berbeda dengan pendahulunya, yang bertubuh lebih lebar. Alhasil, tak sulit mengoperasikan ponsel pintar ini dengan satu tangan.
Tombol-tombolnya terasa nyaman dipencet. Meskipun kecil-kecil, tombol-tombol itu timbul dan berjarak alias tak berim pitan satu sama lain.
Fitur e-mail adalah andalan lain E71. Fitur ini bisa diakses lewat tombol pintas di bawah layar. Pengaturan e-mail juga begitu mudah, cukup mengikuti perintah demi perintah yang muncul di layar.
Untuk mengaktifkan e-mail, pengguna cukup me-retrieve dan mengatur apakah email langsung masuk ke ponsel atau harus melalui notifikasi. Bisa langsung masuk.
Saban ada surat baru, akan muncul ikon di layar. Tanpa Black Berry Connect, e-mail akan dihitung per kilobita.
Pengguna juga bisa memasukkan beberapa account sekaligus. Namun, dalam pengujian i-Tempo, fitur ini hanya bisa menerima account Gmail. Di luar itu, pengaturan selalu gagal, termasuk yang dari Yahoo!.
Ponsel ini juga sudah dilengkapi fitur global positioning system beserta peta Jawa dan Bali. Tampilannya tersedia dalam format tiga dimensi atau satelit, dan keduanya.
Butuh waktu lama untuk mengakses gambar citra satelit di layar 2,4 inci ini. Peta pada jarak kurang dari 20 kilometer juga tak bisa dimunculkan. Pada jarak 20 kilometer, gambar sudah pecah.
Ponsel bersistem operasi Symbian S60 ini sudah dilengkapi kamera 3,2 megapiksel, memori internal 110 megabita, memori dan eksternal 8 gigabita. Ia juga dilengkapi fitur enkripsi data, pemutar multimedia, mobile VPN untuk mengakses Intranet, Push to Talk, dan VoIP.
Di Singapura, Nokia juga memperkenalkan E66. Content ponsel yang satu ini sama saja dengan E71. Hanya, desainnya berbeda. Nokia E66 memakai keypad ponsel biasa serta berdesain geser.
E66 juga memiliki fitur akselerator layar.
Bila posisi ponsel berubah, layar akan mengikuti, horizontal atau vertikal.
Selain masalah e-mail seperti kasus E71, masalah lainnya adalah kegagalan ponsel memasukkan memo pada jam yang dikehendaki di fitur kalender. Saat memo atau nota didesain pada pukul 05.00, ia malah muncul di pukul 08.00.
Ponsel ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk booting. Ponsel biasanya akan otomatis dalam posisi offline dan akan muncul notifikasi, apakah ponsel diteruskan dalam keadaan offline atau tidak.