Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan menghentikan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara-negara sekitar Irak, seperti Kuwait, Saudi Arabia, dan Yordania, bila Amerika Serikat benar-benar akan menyerang Irak. Bahkan, bila perlu, pemerintah akan mengevakuasi mereka ke negara-negara terdekat lain yang dinilai lebih aman. Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Depnakertrans, I Gusti Made Arka mengungapkan hal itu, di kantor Depnakertrans, Jakarta, Jumat (10/1). Menurutnya, pemerintah juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk menyelamatkan TKI dan WNI yang berada di sekitar Irak. Karena, dikhawatirkan, serangan AS akan berimbas hingga ke negara-negara terdekat. Namun, kebijakan itu baru akan dilaksanakan, bila pemerintah telah memperoleh kepastian tentang adanya aksi penyerangan itu. Dalam catatan Depnakertrans hingga November 2002, terjadi peningkatan TKI besar-besaran di Timur Tengah dan Afrika. Negara-negara di kawasan itu menampung TKI sebanyak 232.614 orang. Naik 91,96 persen dari tahun 2001 lalu sebanyak 121.180 orang. Negara yang paling banyak dituju oleh para TKI yaitu Saudi Arabia, diikuti Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Yordania, Qatar, Bahrain, Cyprus, dan Yaman. Di Saudi Arabia jumlah TKI mencapai 206.036 orang, naik 99,58 persen dari tahun 2001 sebesar 103.235 orang. Kuwait, tahun ini menampung 15.506 orang, naik 363,83 persen dari tahun sebelumnya sebesar 3.343 orang. Sebelumnya, pemerintah telah membentuk tim penanggulangan dan penyelamatan WNI di Irak dan sekitarnya. Tim ini beranggotakan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Menko Kesra Jusuf Kalla, Menlu Nur Hassan Wirajudha, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, dan Menakertrans Jacob Nuwa Wea. Tim telah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah penyelamatan WNI. Hingga saat ini, pemerintah belum mendapatkan kepastian tentang rencana penyerangan AS. Karena itu, Depnakertrans menginginkan, bila kepastian telah ada, penempatan TKI harus dihentikan. Untuk sementara, pengiriman TKI ke Timur Tengah masih dilakukan. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room
Iklan
