Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Penyidikan polisi terhadap kasus pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua, Theys Hiyo Elluay, membawa pada kecurigaan keterlibatan anggota Markas Tribuana Kopassus di Hamadi. “Diduga dilakukan oleh kelompok itu (Kopassus),” ujar Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Pol. Made Mangkupastika, usai serah terima jabatan Kapolda Maluku di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/1). Konteks pernyataan Kapolda itu ketika menjawab wartawan perihal gencarnya tuduhan keterlibatan anggota Kopassus. Kecurigaan polisi berdasar keterangan sekitar 60 saksi. Meski begitu, Kapolda Papua tidak bersedia menyebutkan nama tujuh anggota Kopassus –yang pernah diperiksa polisi. Mereka juga belum ditetapkan tersangka. “Polisi bicara tentang siapa, berbuat apa, dan buktinya apa. Kalau belum sampai ke sana, kami belum menyebut tersangka,” paparnya. Dijelaskan pula, hingga kini polisi mencari Aristoteles, sopir Theys saat pembunuhan, yang diyakini sebagai saksi kunci. Aris belum juga ditemukan. Kapolda mengungkap sejumlah informasi keberadaan Aris, ada yang mengatakan di Papua New Guinia, Australia, Amerika, namun sejumlah suara menyebutkan masih berada di Sentani. Ia menyatakan, kalau Aris tidak ditemukan, bukan berarti kasus Theys tak bisa terungkap. “Karena masih banyak alat bukti lain,” ujarnya. Made Mangkupastika juga menjanjikan komitmen polisi memberikan perlindungan kepada para saksi. Termasuk, Ismail Nalli yang tempo hari dipanggil Kopassus di Hamadi. “Kami memberikan perlindungan penuh pada mereka. Tetapi tergantung yang bersangkutan, apakah mau dijaga 24 jam, dikawal atau dijaga rumahnya. Kami bersedia,” kata Kapolda. Polisi juga menyediakan tempat rahasia untuk menjaga keamanan saksi bila memang itu diperlukan. Sejauh ini, jelas Pastika, permintaan para saksi bermacam-macam. Ada yang minta rumah rahasia. ”Ya kita sediakan,” katanya. Ada juga yang minta rumahnya dijaga ketat. Namun ada pula yang tidak ingin dijaga. Jadi, jelas Kapolda, soal pengamanan saksi, tiap-tiap orang berbeda keinginan. (Retno Sulistyowati – Tempo News Room)
Iklan
