Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obligasi Daerah Belum Siap Diterbitkan Saat Ini

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Obligasi daerah dianggap belum siap untuk diterbitkan dalam waktu dekat ini. Alasannya, masih banyak masalah yang mengganjal, seperti peraturannya dan kesiapan dari masing-masing daerah. "Saya rasa belum siap," kata Presiden Direktur PT Danareksa Zas Ureawan kepada wartawan, di sela-sela sosialisasi penerbitan obligasi daerah, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jum'at (31/1). Danareksa sebagai perusahaan manajemen investasi yang sudah berpengalaman dalam menangani penerbitan obligasi, kata Zas, harus mencermati lebih dulu berbagai aspek-aspek dalam peraturan penerbitannya, yang belum terpenuhi. Karena obligasi itu harus didaftarkan dan dicatatkan, kata dia, maka harus diperhatikan pula kesiapan tiap daerah. "Syarat listing (pencatatan) adalah harus ada rating-nya," kata Zas. Dia mempertanyakan, apakah lembaga rating yang ada di Indonesia sudah siap dengan mekanisme pemeringkatan tiap daerahnya. "Karena daerah dengan perusahaan beda. Potensi daerah beda dengan potensi perusahaan," ujar dia. Seperti diketahui, saat ini obligasi daerah menjadi sebuah wacana untuk diterapkan. Surat utang yang diterbitkan pemerintah daerah tingkat propinsi dan kota ini bertujuan sebagai sumber pendanaan alternatif daerah, seiring otonomi daerah. Mengenai kesiapan pasar menyerap obligasi daerah, menurut Zas, tidak jadi masalah. "Pasar cuma menunggu aturannya," katanya. Yang dimaksud adalah strukturnya, tingkat suku bunga yang diberlakukan, serta pemeringkatan tiap obligasi daerah itu. "Sudah banyak orang yang bertanya, kapan obligasi daerah itu diberlakukan," kata dia. Menurut dia, salah satu masalah mendasar lainnya adalah perlunya jaminan untuk memberikan rasa aman bagi para investor yang berdagang obligasi. "Belum tentu pemerintah pusat bisa menjamin obligasi daerah karena masing-masing terpisah," katanya. Karena itu, dia menunggu langkah lebih lanjut dari Badan Pengawas Pasar Modal, sebagai regulator di pasar modal, dalam membuat pretauran-pertauran mengenai obligasi daerah. Lebih lanjut, katanya, perlu dibentuk tim kecil yang dikoordinasikan Menteri Keuangan dalam membahas hal ini. "Kalau sudah diterbitkan dengan peraturan yang jelas, pasti bisa diserap pasar," tegas dia. Zas menilai, ada beberapa daerah yang berpeluang besar dapat diminati obligasi daerahnya. Seperti, Jawa timur dan Riau. Obligasi daerah, menurut dia, tergantung dari peruntukannya dan kemampuan daerah untuk membayar. Jika suatu daerah memiliki pajak pendapatan dan retribusi yang bagus, maka berpeluang menerbitkan obligasi umum. Obligasi ini bisa dipakai untuk pendanaan infrastuktur. Sedangkan jika pajak dan retribusinya kurang baik tapi memiliki potensi membuat proyek infrastruktur, lanjut Zas, dapat mengeluarkan revenue bond. "Contohnya pembangunan bandara. Dari hasilnya bisa disisihkan untuk membayar obligasi ini," kata Zas.(Yura Syahrul - Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

44 detik lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.


Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

11 menit lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran.  ANTARA FOTO
Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

17 menit lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

17 menit lalu

Pengunjung bersantai di salah satu pantai di Nusa Dua, Bali, pada libur Lebaran 2024 (Dok. ITDC)
Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

ITDC mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika pada periode 8-18 April mencapai 47.786 orang.


InJourney Airports Catat 7,4 Juta Penumpang selama Masa Angkutan Lebaran 2024

24 menit lalu

Penumpang menunggu kedatangan pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 9 April 2024. Pada H-1 Hari Raya Idul fitri 1445 H, terminal keberangkatan domestik nampak mulai lengang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
InJourney Airports Catat 7,4 Juta Penumpang selama Masa Angkutan Lebaran 2024

InJourney Airports mencatat sebanyak 7,4 juta pergerakan penumpang selama masa angkutan Lebaran periode 3 April hingga 18 April 2024.


Perjalanan Karier TVXQ yang Akan Konser di Jakarta

32 menit lalu

TVXQ. Smtown.com
Perjalanan Karier TVXQ yang Akan Konser di Jakarta

Perjalanan TVXQ yang akan menggelar konser di ICE BSD, Sabtu, 20 April 2024.


Preview Red Sparks vs Indonesia All Star di Laga Fun Volleyball Sabtu Hari Ini

33 menit lalu

Pelatih tim bola voli asal Korea Selatan Red Sparks Ko Hee-jin memberikan keterangan kepada wartawan usai bersama ofisial dan pemain bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu, 17 April 2024. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
Preview Red Sparks vs Indonesia All Star di Laga Fun Volleyball Sabtu Hari Ini

Laga Red Sparks vs Indonesia All Star akan digelar pada hari ini Sabtu, 20 April 2024.


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

37 menit lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

39 menit lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

45 menit lalu

Foto kombinasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan Indonesia dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, AS, pada Rabu, 24 Januari 2024, dan Sosok diduga Menlu Retno Marsudi keluar saat diplomat terutama dari negara negara Arab walk out ketika Dubes Israel untuk PBB berpidato di hadapan DK PBB pada Rabu 24 Januari 2024. ANTARA/Yashinta Difa
Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi tegas menolak normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel. Retno menyatakan Indonesia tetap tak terpengaruh oleh tekanan.