Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Syafii Maarif : Tidak Perlu Kirim Relawan ke Irak

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Achmad Syafii Maarif menegaskan tidak ada gunanya mengirim relawan ke Irak. Yang lebih penting adalah upaya sekuat tenaga untuk mencegah terjadinya peperangan di Irak. "(Pengiriman relawan ke Irak) Saya rasa tidak banyak gunanya, kecuali untuk retorika politik. Mau berbuat apa menghadapi senjata yang begitu canggih? Ndak banyak gunanya. Jadi lebih baik tidak," tegas Syafii menjawab pertanyaan wartawan seusai pemberian gelar Doktor Honoris Causa untuk Taufiq Ismail di kampus Univeritas Negeri Yogyakarta, Sabtu (8/2). Menurut Syafii, respons pemerintah Indonesia atas kemungkinan invasi AS ke Irak sudah betul. Hanya saja formulasi yang disampaikan pemerintah itu kurang tajam dan kurang jantan. "Oleh sebab itu saya rasa pemerintah harus lebih tegas lagi. Dan ini juga untuk meredam kelompok-kelompok radikal di Indonesia ini. Kalau pemerintah tegas, jelas, tajam, mereka merasa terwakili sikap pemerintah. Ini penting sekali dari segi psikopolitik bangsa," tandasnya. Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta ini memuji langkah yang diambil PM Malaysia dengan menggalang dua juta tandatangan untuk dibawa ke PBB di New York sebagai langkah nyata mencegah perang Irak. Indonesia, kata Syafii, tidak perlu meniru langkah Malaysia dengan mengumpulkan tandatangan tapi harus membuat cara tersendiri sebagai cerminan negeri yang merdeka, berdaulat dan tidak bergantung dengan negara dan lembaga lain. "Kita tunjukkan bahwa kita betul-betul anti-peperangan karena peperangan itu tidak akan menyelesaikan apa-apa kecuali membawa kebinasaan dan bencana. Tidak saja bagi Irak, tapi juga bagi seluruh kemanusiaan," tandasnya. Pemerintah Indonesia, menurut Syafii, lebih baik mempergencar jalan diplomasi untuk mencegah terjadi peperangan yang dinilai sangat kurang dilakukan. Karena itu, hari Selasa (11/2) dia akan menemui Menlu Hassan Wirayuda. "Menlu kita ini orang pintar, tapi menurut saya kurang berani dan mungkin terlalu baik. Padahal yang dihadapi adalah Mister Bush. Ini masalahnya," jelasnya. Syafii Maarif juga menegaskan, serangan terhadap Irak tidak perlu ditafsirkan sebagai serangan terhadap kaum muslim. Serangan terhadap Irak, adalah serangan terhadap kemanusiaan, bukan hanya orang Islam saja. Di sisi lain dia menegaskan tidak perlu merisaukan maraknya aksi unjuk rasa di Indonesia yang membela rakyat Irak. "Demo oke saja, tapi jangan merusak. Dan yang penting, orang asing yang ada di Indonesia harus dilindungi. Jangan sampai ada sweeping dan segala macam. Tunjukkan kita masih beradab. Ini yang paling penting," tegasnya.(heru cn)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Bamsoet Tegaskan Pentingnya 'Kepemimpinan Berkelanjutan' dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

8 menit lalu

Bamsoet Tegaskan Pentingnya 'Kepemimpinan Berkelanjutan' dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Bambang Soesatyo menuturkan gagasan Indonesia Emas 2045 adalah sebuah visi ideal dan cita-cita luhur yang tidak mungkin bisa digapai secara instan.


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

12 menit lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


Pastikan Keamanan Warga Arus Mudik, Polri Susun Skema Operasi Ketupat 2024

13 menit lalu

Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Ketupat 2024 Tingkat Menteri di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin 25 Maret 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Pastikan Keamanan Warga Arus Mudik, Polri Susun Skema Operasi Ketupat 2024

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, operasi ketupat akan berlangsung kurang lebih selama 13 hari, dimulai sejak 4 April hingga 16 April 2024.


Korban TPPO Ferienjob UNJ: Mahasiswa Dilarang Beli Tiket Sendiri

19 menit lalu

Kampus UNJ.  Foto : UNJ
Korban TPPO Ferienjob UNJ: Mahasiswa Dilarang Beli Tiket Sendiri

Muchlis korban TPPO Ferienjob mahasiswa di UNJ. Dia pinjam duit orang tua untuk ke Jerman. Ada perintah beli tiket harga mahal di travel Purnama.


Pertamax Palsu Bikinan SPBU Nakal, Ini Tips Cek Kualitas dan Kemurnian BBM

42 menit lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko (kiri) dan Dirtipidter Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan) memperlihatkan barang bukti BBM pertamax yang asli dan palsu (dioplos) di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
Pertamax Palsu Bikinan SPBU Nakal, Ini Tips Cek Kualitas dan Kemurnian BBM

Polisi mengungkap kasus pemalsuan bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax di Tangerang, Jakarta Barat dan Kota Depok


Luncurkan Program Druk Neykor, Bhutan Mudahkan Wisatawan yang Ingin Kunjungi Situs Suci

48 menit lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
Luncurkan Program Druk Neykor, Bhutan Mudahkan Wisatawan yang Ingin Kunjungi Situs Suci

Program ini diluncurkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin mengetahui lebih banyak tentang budaya dan tradisi unik Bhutan.


Jenis Pakaian yang Tidak Disarankan untuk Perjalanan dengan Pesawat

49 menit lalu

Ilustrasi makan di pesawat/Emirates
Jenis Pakaian yang Tidak Disarankan untuk Perjalanan dengan Pesawat

Jika legging atau celana yoga tidak disarankan, dia membagikan bahan-bahan pakaian yang cocok untuk perjalanan dengan pesawat.


Ngabuburit di Hai Ramadan di Dubai, Melihat Pertunjukan Tradisi dan Ikut Workshop Seru

49 menit lalu

Pertunjukan Rashid dan Latifa di arena Hai Ramadan Dubai yang hadir 11 Maret hingga 14 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Ngabuburit di Hai Ramadan di Dubai, Melihat Pertunjukan Tradisi dan Ikut Workshop Seru

Dari workshop, cerita nabi, sampai tradisi meriam Ramadan dapat ditemukan pengunjung Hai Ramadan di Dubai.


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

49 menit lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.