Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta::Seorang calon korban penodongan berhasil menangkap sendiri pelaku tindak kejahatan tersebut. Aksi itu dilakukan di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (10/2) pagi. Korban kejadian terebut, Dipo Nusantara (48), Presiden Direktur PT Cipta Bangun Lokapratama yang berkantor di salah satu ruang di Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Saat itu, dia hendak mencari makan dengan berjalan kaki menyeberangi jembatan penyeberangan yang berada di depan British Council, Jalan Jendral Sudirman. Ketika kakinya mulai menuruni anak tangga, seorang laki-laki menarik-narik celana panjangnya. Secara bersamaan, selang beberapa detik kemudian, dua orang laki-laki merogoh kantong celananya. Saat itu juga saya sadar mau dicopet. Saya langsung loncat, kata Dipo di ruang Pelayanan Mayarakat (Yanmas) Polda Metro Jaya, Senin, setelah menyerahkan penodongnya. Ketika meloncat itulah, Dipo sempat melihat orang yang menarik celananya. Tapi ia mengaku tidak memperhatikan dua orang yang merogoh kantongnya itu. Ketika ia mengamati wajah si penarik celananya, laki-laki yang menggunakan hem cokelat itu pura-pura memalingkan muka. Segera setelah itu, Dipo menuju halte dan mencoba menghubungi Kapolwil Bogor, Kombes Pol. Anton Bahrul Alam. Tapi nomor yang dituju sedang tidak aktif. Ia lantas bergegas mencari polisi yang biasa berjaga di pintu Senayan. Dilihatnya tiga polisi lalu lintas dengan menggunakan tiga sepeda motor tengah melintas. Bersama ketiga polisi itu, Dipo berbalik ke lokasi tempat ia ditodong. Namun setibanya di sana ketiga laki-laki itu sudah menghilang. Saya dibertahu orang-orang di sekitar, kalau yang narik baju saya sudah naik bus Kopaja 19, kata Dipo. Tidak lama setelah mendapatkan informasi itu, Dipo beserta tiga polisi itu mengejar bus yang dimaksud. Ketika berada di kawasan bendungan hilir (Benhil), laju bus itu ditahan polisi yang bersama Dipo. Dipo pun dengan berani enaiki bus dan melihat laki-laki berbaju cokelat yang benar-benar diingatnya. Saya ajak dia untuk ikut saya, sementara tiga polisi menunggu di dekat bus, kata dia. Penodong yang kemudian diketahui bernama Sion Marbun (28) itu pun dibawa ke Polda Metro Jaya. Sion yang mengaku tingga di Pasar Minggu, sehari-harinya bekerja sebagai sopir tembak. Saya itu naik dari blok M mau ke Sarinah, saya nggak tahu apa-apa dan nggak ada kaitan apapun, ujarnya. (Istiqomatul Hayati Tempo News Room)
Iklan
