Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sepuluh pensiunan Departemen Koperasi dan Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM datang ke Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB untuk meminta penangguhan penahanan Bustanil Arifin. “Kami tidak setuju Pak Bus ditahan, beliau adalah pejuang,” ujar Abdullah Sapari, salah satu pensiunan, kepada wartawan di Direktorat Reserse Polda Metro Jaya (Ditserse), Selasa (15/1) pagi. Sapari mengatakan alasan pihaknya meminta penangguhan penahanan adalah karena Bustanil Arifin dianggap sudah lanjut usia, berusia 77 tahun, kondisi fisik tidak sehat, dan tidak mungkin melarikan diri. Sapari juga mengaku pihaknya bersedia bertanggungjawab apabila Bustanil melarikan diri. “Kami siap bertanggung jawab,” katanya. Permohonan tersebut, lanjut Sapari, akan disampaikan ke Kapolda Metro Jaya untuk dipertimbangkan. “Kami mohon kebijaksanaan bapak Kapolda agar sesepuh kami, Bapak Bustanil Arifin SH, ditahan di rumah saja selama proses pemeriksaan berjalan,” kata Sapari. Ia mengatakan pihaknya tidak mau mencampuri urusan tersebut. Ia hanya mengatakan Bustanil sudah banyak memberikan bantuan dan perhatian bagi kesejahteraan karyawan departemen koperasi. “Pak Bus juga pejuang kemerdekaan, kita minta itu dihormati dulu,” ujar Sapari. Selain meminta penangguhan, kesepuluh orang tersebut juga bermaksud menengok Bustanil Arifin yang saat ini berada di dalam tahanan. “Kita datang juga mau nengok Pak Bus untuk menunjukkan rasa simpati dan perhatian,” kata Sapari. Sampai saat ini sepuluh orang tersebut masih bergantian menemui salah seorang kepercayaan mantan Presiden Soeharto tersebut. (Sam Cahyadi-Tempo News Room)
Iklan
