Iklan
TEMPO Interaktif, Garut:Longsor yang menerjang Kadungora, Kabupaten Garut Jawa Barat menewaskan 15 warga. Sementara warga dari 36 kepala keluarga lainnya masih tertimbun longsor dan belum diketahui nasibnya, ujar Sekretaris Daerah Garut Rahmat Sudjana, Rabu (29/1) pagi. Sementara itu, 596 kepala keluarga lainnya tengah diupayakan untuk ditampung di beberapa sekolah di Desa Karangmulya dan Mandalasari. Air bah bercampur lumpur menerjang Kampung Bojong Jambu, Desa Mandalasari, Kampung Nenggeng, Desa Karang Mulya, dan Kampung Bumi Anten, Desa Karang Tengah, Kecamatan Kadungora pada Selasa (28/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Alhasil, sekitar 150 rumah di tiga desa yang letaknya di bawah kaki Gunung Mandalawangi, hanyut. Sekitar 84 warga yang terluka sudah dievakuasi ke rumah sakit umum Dr. Slamet di Garut. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Tempo News Room dari Won Setiawan, petugas Polsek Kadungora, bencana bermula dari hujan deras sejak pukul 16:00 WIB. Air yang jatuh tidak dapat terserap oleh Gunung Mandalawangi yang gundul, sehingga menimbulkan air bah dan longsor. Menurut Won Setiawan, sekitar 40 jiwa dari ketiga desa tersebut belum ditemukan. Sampai pagi ini mereka belum diketahui nasibnya, apakah berhasil menyelamatkan diri atau tertimpa longsoran, katanya. Dari korban yang tewas belum diketahui identitasnya. Selain menerjang kawasan pemukiman, bencana longsor tersebut melumpuhkan perjalanan kereta api dari arah Surabaya (Timur) menuju Jakarta dan Bandung (Barat). Sejak semalam, kata juru bicara PT Kereta Api Daerah Operasi II Ahmad Sujadi, ada lima KA yang terlambat datang, yakni : KA Sawungggalih, Kahuripan, Serayu, Turanggga dan Lodaya. (Rinny Srihartini/Upiek SupriyatunTempo News Room)
Iklan
