TEMPO Interaktif, Jember:Sekitar 500 awak Bus Akas dan angkutan kota di Jember, Jawa Timur, sejak pukul 09.00 WIB tadi melakukan aksi mogok. Aksi awak angkutan yang tergabung dalam Gerakan Buruh Transportasi Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Jember itu mengakibatkan lalu lintas di kota Jember macet dan ratusan penumpang telantar
Ratusan penumpang tampak menumpuk di dua terminal yang menghubungkan Jember dengan kota lain, yaitu Terminal Tawangalun yang menghubungkan Jember dengan Surabaya, Lumajang, Probolinggo, serta Terminal Arjasa yang menghubungkan dengan Bondowoso dan Situbondo.
Sejak pukul 09.00 WIB ratusan awak angkutan itu berkumpul di Jalan Sudirman, depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember. Mereka datang dengan mengemudikan sekitar 300 angkutan kota warna kuning dan membawa seperangkat sound system. Mereka menggelar orasi dan menuntut agar bupati Jember serta Dinas Perhubungan Jember menemui mereka dan mengabulkan tuntutan mereka.
Baca Juga:
Para pengemudi itu menuntut pemberlakuan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 yang menyebutkan musibah atau kecelakaan yang terjadi secara perdata menjadi tanggung jawab pengusaha angkutan, baik bus maupun angkutan kota, sedang secara pidana menjadi tanggung jawab pengemudi.
Kenyataannya, selama ini musibah atau kecelakaan yang menimpa sopir bus maupun angkutan menjadi tanggungan sepenuhnya pengemudi. Artinya pengusaha lepas tangan atau tidak bertanggung jawab terhadap risiko yang menjadi tanggung jawab karyawannya, kata Iswinarso, Ketua DPC Sarbumusi Jember.
Para pengemudi juga memprotes banyaknya pungutan liar seperti uji kir, timbang kendaraan, dan lain-lain di lingkungan Dinas Perhubungan Jember. Kemudian terjadi banyak praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses pemutihan trayek angkutan maupun mobil penumpang umum.
Merka juga menuntut pengusaha bus PO Akas memberlakukan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) paket penuh. Sampai pukul 11.00 WIB ratusan demonstran masih berkumpul di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember dan berorasi, namun bupati Jember maupun Dinas Perhubungan tidak bersedia menemui mereka.
Saat ini mereka mulai bergerak ke kantor DPRD Jember untuk melakukan aksinya. Konvoi ratusan angkutan kota dan Bus Akas itu membuat macet sejumlah ruas jalan dari kota menuju kantor DPRD Jember. (Mahbub Junaidi-Tempo News Room)