Menurut Anton, paket bom pertama berada dalam kantong plastik hitam yang dimasukkan ke dalam kantong plastik warna putih bertuliskan Matahari Supermarket. Paket itu berisi 7 batang dinamit, masing-masing seberat 300 gram dan terbungkus karton tipis berwarna coklat. Ada pula sebuah kaleng ukuran 5 liter tinner merek Impala yang telah dihubungkan dengan soket kabel baterai 9 volt, switch jam beker bulat warna hijau merek quartz dan bertuliskan Johnsons. Selain itu, ada juga sebuah baterai jam yang belum terpasang, satu buah baterai 9 volt merek Energizer dilekatkan dengan lakban berwarna hitam, 2 detonator listrik dan tiga pak paku masing-masing berisi 50 buah.
Selain paket itu, dua paket sejenis diletakkan dalam sebuah tas jinjing biru bertuliskan Sunlak. Paket pertama berisi 8 stik dinamit masing-masing 300 gram terbungkus karton warna coklat, 1 kaleng ukuran 5 liter tinner merk Impala yang telah dihubungkan dengan soket kabel baterai 9 volt, switch jam beker bulat warna hitam dengan merek Quartz bertuliskan Glory, baterai jam yang belum terpasang. Selain itu ada juga sebuah baterai 9 volt merek Duracell yang dilekatkan dengan lakban berwarna hitam. Jarum menunjukkan angka 10, dimana telah diset untuk meledak pada pukul 12 . Pada kaca jam terdapat tulisan 1 M dengan menggunakan spidol warna biru. Sebuah detonator listrik yang sudah terangkai dengan dinamit dan 350 gram paku baja sebagian terpotong-potong juga melengkapi paket maut itu.
Paket kedua terdiri dari: kertas kuning bertuliskan Dirjen (3 h) c, sebuah stik TNT blok dalam kontainer logam alumunium warna hijau dengan tulisan EQUIVALEN TO TWO POUND TNT blocks LOT EC, 84H716-004, satu stik TNT berbentuk silinder dalam kontainer alumunium warna hijau dengan tulisan POUND TNT MAX LOT ECY 906770005, switch jam beker kotak warna merah muda merk Quartz dengan tulisan Panda, baterai jam yang belum terpasang, sebuah baterai 9 volt merk Duracell dan direkatkan dengaan lakban hitam pada jam beker, sebuah detonator listrik yang sudah terpasang pada TNT berbentuk silinder, dua buah jirigen berisi minyak tanah masing-masing dua liter, satu pak baterai merk Alkaline isi 4 buah baterai 1,5 volt. Pada saku samping tas juga diketemukan 3 pasang sarung tangan warna krem merk Young, Size 8, 7,5, 7,5. pada pembungkus terdapat tulisan Surgical Gloves Depkes RI No. Kl0903292024.
Menurut keterangan Anton, penanganan kasus rencana pemboman ini kini diambil alih Polda Metro Jaya. Saat ini sedang diperiksa 5 orang sebagai saksi dan 1 orang sebagai tersangka. Mereka masing-masing Eliza Maria Tuahatu, sebagai pelaku peletakkan bom diatas kap mobil Kijang. Sementara itu, 5 orang lainnya adalah Ibu Eliza (Sonia), Wariman, sopir mobil kijang, sopir taxi Bluebird, dan seorang pembantu di rumah tangga di jalan Suwiryo nomor 48. (Isti)