Dua orang korban yang tertembak itu adalah Lettu TNI Agung, yang terluka di bagian lengan, dan Prattu TNI AU Sodik yang luka di pinggang dan perutnya. “Mudah-mudahan dengan permintaan saya ini membuat TNI-Polri mawas diri dan sekaligus bisa mengendalikan anak buah secara baik,” kata Pangdam di Ambon, Rabu (24/1) siang.
Menurut Pangdam, para perwira di jajaran Kodam XVI Patimura telah dilakukan briefing bersama sejak Rabu pagi hingga siang untuk mendapat gambaran tentang situasi sebenarnya di Maluku dan tindakan ke depan yang perlu diambil. Briefing juga diberikan mengenai isu-isu yang saat ini berkembang soal tidak harmonisnya hubungan antara prajurit TNI dan kepolisian di Maluku.
Saat ini, Pangdam juga telah melayangkan surat resmi ke Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Firman Gani, yang isinya meminta sesegera mungkin diadakan pertemuan antara seluruh perwira Polda setempat dan perwira TNI di Kodam XVI Patimura. Ini dilakukan untuk saling memberi informasi agar situasi tidak berkembang menjadi negatif. Ia menyebutkan, permintaan pertemuan itu dimaksudkan untuk menghilangkan isu-isu yang dikembangkan sekelompok masyarakat yang berusaha memecah belah TNI dan Polri dalam menyelesaikan konflik-konflik di Maluku. (Friets Kerlely)