Kepada wartawan, Yun mengaku belum mengetahui sampai kapan mereka akan berada di Ambon. Tergantung situasi, minimal sekitar 6 bulan, katanya. Selama Ambon bergolak, pihak Polda Ja-Bar telah enam kali memberangkatkan sekitar 100 hingga 200 personil. Ini belum termasuk personil dari kesatuan yang lain, selanya.
Ketika ditanya apakah pengiriman bala bantuan ini berkaitan dengan konflik antara Marinir dan Brimob beberapa waktu lalu, Kapolda membantah. Tidak. Ini lebih kepada penyegaran dan penggantian terhadap anggota Brimob yang dikirim sebelumnya, ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga membahas soal keberadaan Babinkamtibmas (Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) milik Polri. Menurut dia, keberadaan Babinkamtibmas ini tidak akan mengambil alih peran Babinsa (Badan Pembinaan Desa) milik TNI di desa-desa.
Saya yakin keberadaan Babinsa tidak akan tergeser, ujarnya. Sebab, tugas Babinkamtibmas lebih difokuskan kepada pembinaan keamanan wilayah yang langsung kepada masyarakat setempat. Sementara, tugas Babinsa lebih cenderung ke masalah-masalah teritorial. Jadi, justru saling mendukung, tambahnya.
Saat ini, keberadaan Banbisa sudah mencakup sekitar 5380 desa. Sementara Babinkamtibmas, jumlah personilnya baru mencapai kurang dari 1000 orang. Kapolda mengaku kesulitan merekrut tenaga-tenaga baru untuk mengisi kekurangan personil ini. Dari 1500 personil yang ditargetkan, baru diperoleh 250 orang. (Upiek S)