Pimpinan Pesantren Darul-Kamal ini dipukul hingga pingsan menjelang dilaksanakannya sosialisasi program bantuan UNDP oleh tim HDC di kantor radio swasta niaga Spardella di daerah Tapaktuan, Kamis (8/2) siang. Untunglah, sekitar satu jam kemudian, aparat Polres dan Polsek Kota Tapaktuan berhasil menangkap pelaku yang berinisial Ham, penduduk Kelurahan Hilir.
Peristiwa itu terjadi sektiar pukul 10.20 WIB di ruang kantor radio Spardella. Ketika itu, tim dari HDC sedang bersiap-siap melaksanakan sosialisasi program UNDP kepada masyarakat melalui pemancar radio swasta niaga. Menjelang sosialisasi, tiba-tiba tersangka Ham masuk ke dalam ruangan. Ia kemudian menuding Tengku Al-Kamal sebagai wakil GAM.
Korban sempat menjelaskan kepada tersangka bahwa ia tidak mewakili GAM ataupun Indonesia. Namun, tersangka yang sudah kalap langsung mendaratkan pukulan hingga mengenai bagian kepala dan telinga sebelah kiri. Pukulan itu mengakibatkan korban jatuh tersungkur ke lantai dalam keadaan tidak sadar diri. Namun, tersangka sempat menendang pinggul belakang sebelah kanan korban sebelum meninggalkan tempat.
Akibat insiden itu, rencana sosialisasi program bantuan UNDP untuk korban pelanggaran HAM di Aceh Selatan terpaksa dibatalkan. Sementara itu, tim HDC yang terdiri dari wakil KBAK Hasbi Abdullah kepada TEMPO Interaktif menyesalkan terjadinya insiden itu. Ia curiga aksi itu sebagai upaya provokasi yang ingin mengail di air keruh.
Tindakan itu tidak bisa dipahami dalam koridor kriminal murni. Tapi harus dipahami sebagai upaya provokasi, guna mengacaukan situasi Aceh yang mulai kondusif, ujarnya. Untuk itu, ia berharap agar aparat hukum Indonesia mengambil langkah-langkah penanggulangan untuk menghindari terjadinya peristiwa serupa di masa datang. (J Kamal Farza)