Sebelumnya diberitakan, penumpang bus Kurnia yang bertolak dari Medan ke Banda Aceh memberi pengakuan kepada aktivis Forum Pemuda Mahasiswa Anti Kekerasan (Formapak) Aceh Timur, bahwa uang mereka sejumlah Rp 15 juta diambil aparat Brimob.
Kendati anggota Brimob di pos dimaksud mengaku tidak mengambil uang penumpang bus, Saimi tetap membuka kesempatan kepada masyarakat yang menjadi korban untuk melaporkan kepada Polres setempat. "Pengaduan masyarakat secara resmi yang didukung saksi dan bukti lengkap akan ditindaklanjuti. Dan korbannya dijamin keselamatannya," tegas Wakapolres.
Keempat korban tersebut, di antaranya bernama Umar, warga Peureulak, Aceh Timur, kepada wartawan mengaku kehilangan uang Rp 4.050.000 yang diambil Brimob dalam razia KTP di Jalan Medan - Banda Aceh, Rabu (7/2) sore. Korban lainnya, menurut Umar, seorang pedagang cabe dari Sigli yang kehilangan Rp 8 juta, seorang penduduk Bireuen Rp 3 juta, dan seorang warga keturunan Cina yang jumlah kerugiannya belum diketahui karena korban tidak mengadu ke pihak mana pun.
Seorang aktivis Formapak, Dahlan, mengatakan warga keturunan tersebut enggan menceritakan peristiwa yang menimpanya karena alasan keamanan. (Zainal Bakri)