Kepala Staf Kodam 16 Pattimura, Kol. Inf. Syarifuddin, kepada TEMPO Interaktif hari ini mengatakan, rumah yang dijadikan sebagai tempat persembunyian bom dan amunisi itu sudah dipantau aparat intel beberapa pekan terakhir ini. Setelah dipastikan tempat itu dijadikan persembunyian bom dan amunisi, mereka pun melakukan penangkapan dan penggerebekan.
Dari salah seorang pemuda yang ditangkap terungkap bahwa ratusan bom tersebut baru saja dikirim dari sebuah yayasan dana sosial Al-Farah yang berkedudukan di Surabaya. Ratusan bom aktif dan amunisi tersebut dimasukkan dalam sebuah karton dengan label sebuah komite yang beralamat di Jakarta.
Namun, menurut Syarifuddin, label tersebut hanyalah kode pengiriman untuk mengelabui aparat keamanan. Saat ini, aparat sedang melacak sang pengirim dan mengembangkan penyelidikan ke Jakarta. Dia sendiri sudah menghubungi dan melakukan koordinasi dengan Kapolres Pulau Ambon, Ajun Kombes Hasanudin.
Saat penangkapan, sempat terjadi baku hantam antara SGI dan sekelompok pemuda di kawasan itu. Kedelapan pemuda itu naik pitam lantaran beredar isu bahwa seorang anggota SGI telah berusaha memperkosa istri Hasan. (Friets Kelerly)