Usai rapat koordinasi, Ketua Tim Dokter RSCM , Ichramsjah A Rachman, mengatakan bahwa gambaran tim sudah terbentuk, tapi sedang dikoordinasikan mengenai jumlah dokter dan orang-orangnya. Pengumuman anggota tim dokter, kata dia, akan diumumkan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Atasari Azhar setelah tim tersebut resmi terbentuk.
Jaksa penuntut Umum (JPU) Muchtar Arifin mengatakan, dalam rapat koodinasi Jumat ini, Kejaksaan dengan RSCM sedang melakukan langkah-langkah persiapan untuk melakukan pengobatan terhadap Soeharto. Di samping masalah teknis medisnya, juga dibicarakan masalah pengamanannya. Mengenai koordinasai dengan tim medis dan keluarga Soeharto, Arifin mengatakan, hal itu akan dilakukan pekan depan.
Menurut Antasari, Senin mendatang (26/2), tim medis RSCM akan mulai melakukan tugasnya dengan melakukan observasi data-data kesehatan Soeharto. Misalnya, masalah penyakit apa saja yang diderita dan pengobatan apa saja yang sudah dilakukan selama ini. “Setelah itu, baru ditentukan kapan pengobatan akan dilakukan,” kata dia.
Sementar itu, untuk masalah pembiayaan perawatan Soeharto, Muchtar mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada koordinasi dengan Departemen Keuangan mengenai pertanggungan dan caranya. Sebab, menurut dia, komponen-komponen biayanya baru tersusun setelah observasi dan tindakan perawatan yang akan diambil selesai dilakukan. Dia mengharapkan, keluarga Soeharto mendukung kelancaran proses pengobatan, sesuai putusan Mahkamah Agung.
Dalam rapat koodinasi tersebut hadir dari RSCM, Wakil Direktur Pelayanan Medik RSCM sekaligus Ketua Tim Dokter, Dr drIchramsjah.A Rachman, SpOG-KFER, dengan didampingi direktur RSCM Hermansyur. Sedang dari kejaksaan dihadiri Antasari Ashar, Muchtar Arifin, jaksa YW Mere, Hari Wahyudi, Kajati Basrief Arief, Aspidsus Andi Syarifudin, dan Asintel RJ. Soehandoyo. (Jobpie Sugiharto)