Perintah tutup toko yang disampaikan secara tiba-tiba itu sangat membingungkan para pedagang. Begitupun, mereka tetap mematuhi perintah tersebut. Para pedagang musiman yang menggelar dagangan di kaki lima juga buru-buru angkat kakidengan membawa barang dagangannya. Para supir angkutan umum yang mangkal pun tanpa komando segera tancapgas. Mereka khawatir akan terjadi insiden yang tidakdiharapkan dengan keluarnya perintah seperti itu.
Salah seorang pedagang menuturkan, informasi yangmenakutkan itu terdengar sampai ke desa-desa di lingkunganKota Samalanga. Ketakutan semakin menjadi-jadi, mengingat info itu dibumbui dengan rumor bakan terjadinya kejadian besar.
Keyakinan bakal terjadi sesuatu dikuatkan dengan kehadiran aparat keamanan dari Mapolsek dan Makoramil Samalanga. Tampaknya, aparat ingin mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, ternyata, sampai penghujung hari tidak terjadi apa-apa. "Entah siapa yang menyebarkan informasi seperti itu. Padahal, dalam suasana lebaran tidak sepantasnya masyarakat ditakuti," ujar seorang lelaki sambilmenarik tangan anaknya untuk dibawa pulang.
Kapolres Aceh Utara AKBP Drs Wanto Sumardi yang didampingi Pabungpen AKP Abdi Darmawan SH kepadaSerambi tadi malam, mengaku belum lagi menerimalaporan dari Samalanga.
Sementara itu, pada Sabtu (3/3), sekitar pukul 14.00 WIB, truk anggota Brimob diserangdi Desa Blang Paloh kawasan Simpang Mamplam, KecamatanSamalanga, Bireuen. Serangan dari kelompok GAM itu mengenai bagian badantruk. Meski sempat terjadi baku tembak selama 30 menit, insiden itu tidak menelan korban jiwa. Juru Bicara GAM Wilayah Batee Iliek, Abu Zarkata, menyatakan bertanggungjawab atas serangan yang dikatakan sebagai balasan ataspenyisiran yang dilakukan aparat keamanan.
Kejadian itu mengakibatkan ratusan kenderaan tertahandi jalan negara Medan-Banda Aceh, kawasan Tambue danCoet Batee Geulungku. Sementara kendaraan yang hendakmenuju arah timur tertahan di kawasan Desa Pulo Drien sampai Desa Ie Rhob, KecamatanSamalanga. (Zainal Bakri)