Kaesiepo menambahkan, sebelumnya pemerintah telah memberlakukan pemberian insentif bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di wilayah KTI. Belakangan, atas desakan IMF, pemberian insentif itu dicabut. “Saya tidak tahu apa alasan IMF ketika itu,” kata dia. Selain soal insentif, upaya pengembangan KTI juga mengalami kesulitan karena persoalan keamanan.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Menristek A.S. Hikam mengatakan, rapat Dewan KTI juga memutuskan perlunya ada reorganisasi. Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri dan A.S. Hikam diangkat sebagai Ketua dan Wakil Ketua baru. Bertindak sebagai Ketua Harian adalah Menteri Muda Pengembangan KTI, Manuel Kaesiepo. Ia akan didampingi Wakil Ketua I Mendagri dan Otda Surjadi Soedirja dan Wakil Ketua II Menkimpraswil Erna Witoelar.
Hikam juga menambahkan, tim yang baru terbentuk itu akan melaksanakan empat program pengembangan KTI. Program tersebut adalah perbaikan sumber daya alam, peningkatan sumber daya manusia, perbaikan struktur kelembagaan dan perbaikan prasarana di wilayah KTI. (Oman Sukmana)