Menurut dia, insiden ini bermula ulah mahasiswa yang tergabung dalam BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Indonesia yang melintas di depan kampus setelah menggelar unjuk rasa di Istana Merdeka. Mereka ketika itu mengolok-olok para mahasiswa Atmajaya yang enggan bergabung dengan kelompok ini. Mereka menyuruh mahasiswa Atmajaya memakai beha. Olokan ini ternyata memancing kemarahan mahasiswa Atmajaya yang membalas olokan itu dengan lemparan batu.
Saat ini, ujar dia, kasus ini telah dilimpahkan ke Kapolres Jakarta Selatan Kombes (Pol) Bambang Widayatmo. “Kita sekarang sedang melakukan penyelidikan dan penggalangan ke dalam, agar tidak terjadi reaksi sepihak dan balas-membalas,” kata dia seraya menambahkan dalam kasus ini belum ada seorang pun yang ditahan.
Dalam kesempatan itu, Kapolda mengatakan sudah mendapatkan informasi dari pendemo Surabaya yang akan menggelar unjuk rasa ke Istana Merdeka untuk mendukung Presiden Abdurrahman Wahid. “Selain itu, saya juga mendengar informasi bahwa kemarin para petani diajak long march di Bundaran Hotel Indonesia menggugat Undang-Undang Agraria. Tapi, kami telah melakukan pengawalan.” (Istiqomatul Hayati)