Rencana kunjungan Presiden ke Australia sendiri sesungguhnya sudah direncanakan sejak tahun lalu, namun selalu ditunda pelaksanaannya. Penundaan tersebut terjadi karena adanya keberatan dari kalangan anggota DPR. Alasannya, Australia dianggap tidak bersahabat dengan Indonesia, khusunya dalam masalah Timor Timur.
Namun, menurut Shihab, rencana kunjungan kali ini sudah tidak bisa ditunda lagi. Meski ada suara keberatan dari anggota Dewan, Presiden tidak akan lagi menunda keberangkatan itu. “Kita kan sudah lima kali menunda. Kalau kita diperlakukan seperti itu oleh negara tetangga, kan kita (juga) merasa tidak enak,” ujar Shihab.
Kali ini Presiden Wahid akan menggunakan pesawat komersial dan hanya membawa rombongan sekitar 20 orang, antara lain beberapa menteri. “Hal ini menunjukkan betapa pemerintah responsif terhadap aspirasi DPR dan berbagai kritikan. Pakai komersial oke, yang berangkat pun dikurangi cuma 20 orang saja,” kata Alwi.
Sementara yang akan ikut dalam rombongan presiden dalam kunjungan ke Australia itu antara lain: Menperindag Luhut B Panjaitan, Mentan Bungaran Saragih dan Alwi Sihab sendiri. “Beberapa menteri ini sebelumnya ikut mempersiapkan (kunjungan ini), seperti Luhut, Bungaran, saya,” ujar Alwi. (Siti Marwiyah)