Bantuan ini, kata Asisten Deputi Depkop&UKM Bidang Ekspor/Impor, Suyanto, akan diberikan khusus kepada koperasi dan usaha kecil menegah yang bergerak di bidang makanan berbahan baku gandum. Program ini merupakan kerja sama antara Kantor Menegkop&UKM dengan United States Departement of Agriculture (USDA), CRS (Catolic Reveals Survivals), ACDIVOCA, dan KPI (Koperasi Pembiayaan Indonesia).
Menurut Menteri Zarkasih Nur, sumbangan pangan itu sangat penting bagi kelangsungan sebuah pemerintahan. Karena biasanya, pemerintahan negara-negara berkembang, khususnya yang mengalami krisis dan tidak mampu mengatasi masalah kebutuhan bahan pokoknya, akan jatuh. Selain juga karena “di bidang terigu kita memang kekurangan. Kalau untuk beras cukup, kalau terigu kita impor cukup banyak, dan harganya cukup mahal,” tambahnya lagi.
Michael Frank, wakil CRS yang hadir dalam acara ini, menjelaskan bahwa bantuan ini sebenarnya telah mulai dibicarakan sejak Agustus 1998, ketika krisis memuncak. Frank menerima berita dari kedutaan Amerika bahwa ada dana cukup besar untuk membantu mengatasi krisis yang sedang melanda Indonesia melalui CRS.
Program bantuan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan pengrajin makanan berbahan dasar terigu. Mereka diharapkan dapat membantu dalam skala ekonomi yg lebih besar. Bantuan terigu ini akan didistribusikan dengan dua cara yakni melalui anggota koperasi dan distribusi diantara koperasi setempat.
Sasaran penyaluran bantuan ini adalah 200 koperasi, dengan pembagian 80 di Jabotabek, 60 di Jawa Timur, dan 60 di Makassar. Harga terigu yang akan didistribusikan sesuai dengan harga pabrik, dan tidak ada mata rantai distribusi. Jadi koperasi langsung mengambil ke pabrik Bogasari yang menggiling gandum. Biaya angkutan mesti ditanggung sendiri oleh koperasi.
Asisten Deputi Bidang Ekspor/Impor Menegkop Suyanto menjelaskan, Bantuan ini gratis dari pemerintah indonesia, sehingga tidak perlu dikembalikan. Namun demikian, dalam pelaksanaannya di tingkat koperasi harus dikembalikan dengan syarat ringan, agar bisa dinikmati oleh orang banyak. “Tujuan angsuran ini adalah agar bantuan itu bisa dinikmati oleh anggota koperasi yang lain,” tambahnya. (Ira Kartika MB)