Hal itu dikatakan Kolonel Budi Heryanto, Danrem Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bandara El Tari, Kupang, Selasa (17/4) sore. Menurut dia, sosialisasi mengenai rencana tersebut akan berlangsung selama 27 hari, ditambah dengan uji coba dan pelaksanaan masing-masing tiga hari.
Budi Mengakui, secara berangsur-angsur jumlah pengungsi sudah berkurang. Data awal menunjukkan, setelah hasil jajak pendapat 4 September 1999 jumlah pengungsi ke wilayah Indonesia tercatat sebanyak 293.236 jiwa. Sampai April 2001, jumlah pengungsi berkurang menjadi 119.092 jiwa. Rencananya, kata Budi, pada 31 April 2001 akan dilakukan pemulangan pengungsi ke Tim-Tim lagi. Sampai saat ini jumlah pengungsi di Belu sebanyak 59.433 jiwa, di Kupang 31.131 jiwa, di Timor Timur Utara (TTU) 13.416 jiwa, dan di Timor Timur Selatan (TTS) sebanyak 4.998 jiwa.
Baca Juga:
Beberapa kali sempat terjadi konflik antara pengungsi Tim-Tim dan penduduk setempat. Kondisi penampungan yang cukup menyedihkan dan keterbatasan dana telah memicu emosi pengungsi. Sementara buat penduduk setempat, ada beberapa sikap ataupun tindakan pengungsi yang dianggap keterlaluan. Padahal masyarakat setempat telah bersedia menampung selama dua tahun.
Sementara itu, Kapolda NTT, Brigjen (Pol.) Jacky Uly mengatakan, pemerintah telah membentuk tim Penanggulangan Masalah Pengungsi (PMP) untuk mengurusi pemulangan mereka. Tim tersebut berada di bawah koordinasi Menkopolsoskam, Pemda NTT serta UNTAET. (Hilman Hilmansyah)