Menunda kunjungan ke Sultra, kata Anwar, bukanlah keputusan Akbar sendiri. Rapat internal Partai Golkar dan rapat-rapat sebagai pimpinan DPR menyarankan agar Akbar tidak meninggalkan Jakarta. "Terutama untuk mengantisipasi kemungkinan Presiden KH Abdurrahman Wahid mengeluarkan dekrit," kata Anwar yang juga anggota DPR-RI itu.
Kunjungan Akbar Tandjung ke Sultra semula dijadwalkan tanggal 8-9 Mei, namun karena kesibukannya di Jakarta, acara itu ditangguhkan tanggal 27-28 Mei 2001. Dan, kunjungan kembali tertunda karena alasan yang sama hingga waktu yang belum dipastikan. Penundaan itu, kata Anwar, sama sekali tidak terkait dengan masalah politik, tapi semata-mata karena kesibukannya berkaitan dengan situasi politik nasional saat ini.
Kunjungan Akbar di Sultra pada saat itu adalah untuk turut serta dalam rangkaian acara khusus untuk menunjukkan warga Partai Golkar tetap solid. Kegiatan itu diawali dengan penyambutan Akbar Tandjung di bandara Woltermongisidi tanggal 27 Mei dan akan diakhiri dengan temu kader dengan ribuan kader partai serta meletakan batu pertama pembangunan kantor DPD Golkar di Kabupaten Muna. (Antara/Ira Kartika MB)