Menurut dia, keduanya mempunyai visi yaitu mengabdi kepada bangsa dan negara sehingga tidak perlu ada dualisme kepemimpinan. Untuk menyelesaikan masalah ini, Agum mengatakan bahwa Kapolri nonaktif Jenderal Polisi S. Bimantoro sudah memasuki MPP (masa persiapan pensiun) dan akan diberikan tempat setelah pensiun pada bulan depan. Namun Agum tidak mengatakan posisi apa yang dimaksudnya.
Sementara itu Wakapolri Irjen Pol Chaeruddin Ismail, mengatakan bahwa di tubuh Polri tidak dualisme kepemimpinan. Dalam beberapa minggu, Polri akan coolling down sebelum membuat kesepakatan-kesepakatan selanjutnya. Namun dia tidak menjelaskan kesepakatan apa yang disebutkan.
Mengenai Bimantoro yang masih menjabat sebagai Kapolri, Chaerudin mengatakan bahwa Bimantoro sebentar lagi memasuki masa pensiun. Jalur komunikasi antara senior dan junior di kepolisian masih tetap dijalankan seperti sebelumnya. “Dia pensiun aja. Pak Bimantoro juga kalau ada hal penting seringkali masih ngomong sama senior. Kita (Polri) kan begitu, jadi tidak usah merasa ada dua komando,” kata dia.
Menanggapi isu yang berkembang mengenai adanya kebinggungan di kalangan prajurit Polri atas dualisme kepemimpinan in, Chaerudin mengatakan, para prajurit sudah mengerti dan tidak pernah ada dua komando. “Polri kan tidak seperti ormas. Jadi kita dalam satu komando tidak ada yang binggung. Kalau ada yang binggung itu pura-pura saja,” kata dia. (Dian Novita)