Setelah upacara serah terima dan ucapan selamat dari jajaran departemen, baik Lopa maupun Marsilam menolak memberikan komentar kepada wartawan. “Ya nanti kita bikin pertemuan dengan pers supaya lebih enak, jangan seperti ini. Anda tidak akan mendapat keterangan yang cukup,” kata Marsilam.
Tokoh yang ikut mendirikan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dalam sambutannya mengaku harus meninggalkan dua jabatan yang lain yang hingga sekarang masih dijabatnya. “Dengan sendirinya akan saya lepas, tinggal tunggu waktunya,” ujar tokoh yang sekaligus membubarkan KAMI pada tahun1968 itu.
Kedekatan Marsillam dengan Presiden Wahid yang pernah mendirikan Forum Demokrasi pada tahun 1991 juga menjadi pertanyaan. Apakah kedekatannya ini tidak mengganggu tugas Menteri Kehakiman dan HAM dalam menjalankan semua tugasnya, Marsillam hanya menanggapi dingin tentang soal itu. “Saya nggak ngerti maksudnya, kementerian ini kan juga eksekutif,” kata Marsilam. (Andi Dewanto).