Presiden menambahkan, permintaan pertanggungjawaban dan penilaian terhadap kinerja pemerintah akan diberikan pada massa akhir jabatan 2004 nanti. “Juga tidak perlu dirembuk atau dibicarakan oleh Sidang Istimewa tentang hubungan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dan TAP yang dihasilkan jangan sampai bersifat penilaian terhadap Presiden dan pemerintah. Saya yakin, ini akan diikuti oleh MPR,” ujar Presiden menjawab pertanyaan salah seorang jamaah yang menanyakan bagaimana menegakkan kembali hukum berkaitan dengan telah dikeluarkannya dua memorandum DPR dan akan digelarnya SI MPR terhadap Presiden.
Ketiga hal itu, tambah Wahid, jangan dibuat dalam Sidang Istimewa. Dirinya sudah mengatakan ketiga hal itu kepada utusan-utusan yang sebentar lagi akan berunding dengan wakil-wakil dari berbagai partai.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden kembali menegaskan bahwa dirinya berkewajiban untuk mempertahankan keutuhan wilayah Republik Indonesia. Hal itu dikatakan menanggapi pertanyaan seorang jamaah yang meminta komentarnya apabila dalam Sidang Istimewa nanti Gus Dur diminta mundur. “Saya ditugaskan jadi Presiden di UUD adalah untuk mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia. Yang kedua, mencapai dan menjaga kemerdekaan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengusahakan perdamaian internasional dan mencapai keadilan dan kemakmuran. Ini menjadi pegangan saya, bukan yang lain-lainnya,” ujar Wahid.
Karena itu, sambungnya, jawaban untuk pertanyaan tersebut jelas sekali: jika ada gangguan terhadap kepresidenan, dalam arti keutuhan wilayah Indonesia, maka menjadi kewajiban seorang Presiden untuk mempertahankan keutuhan wilayah RI. Sementara itu, sejak pukul 11.00 WIB para petugas protokoler dan pasukan pengaman Presiden yang berpakaian preman telah terlebih dahulu datang ke kompleks masjid Panglima Besar Sudirman, untuk menyiapkan alat pendeteksi logam. Warga sekitar yang berdatangan sempat menyatakan keheranannya dengan adanya perlakuan pemeriksaan satu persatu kepada setiap orang yang hendak mengikuti shalat Jumat siang itu.
Kehadiran Presiden dalam kunjungan shalat Jumat kali ini tidak didampingi oleh seorang menteri pun. Setelah menjawab tiga pertanyaan jamaah, Presiden beserta rombongan segera meninggalkan kompleks masjid tersebut. (Arinto)