Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapuspen TNI Yakin itu Ekses Sweeping

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda Graito Usodo berkeyakinan, insiden penembakan terhadap sejumlah warga sipil di Ambon beberapa waktu lalu merupakan akses dari kebijakan pemerintah darurat sipil untuk melakukan sweping. Hal itu dikatakan Graito di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Jumat (22/6) sore. Itu menaggapi pertanyaan wartawan tetang adanya desakan beberapa elemen masyarakat untuk menyeret Pangdam XVI Patimura Brigjen TNI Imade Yasa ke pengadilan HAM Ad Hoc atas tuduhan pelanggaran berat hak asasi manusia.

“Saya yakin dia [Pangdam Patimura] pada saat itu melaksanakan kebijakan darurat sipil dari penguasa darurat sipil untuk melakukan sweping. Pada saat itu terjadi ekses-ekses, dan eksesnya itu anak buah Made Yasa ada yang mati satu orang, tujuh luka berat dan dibomin saat itu. Apakah itu pelanggaran HAM?”ujar dia mempertanyakan. Ia menambahkan, atas kejadian itu pun seorang anggotanya meninggal dan tujuh orang lainnya luka berat.

Namun demikian, TNI selalu terbuka dan secara resmi tidak akan melindungi orang-orang (anggota TNI) yang melakukan crime again community. Hanya saja, kata dia, masalah tersebut hendaknya jangan menjadi bias dan melanggar azas praduga tak bersalah.

Menurut Graito, tujuan pengiriman batalyon gabungan TNI ke daerah konflik di Maluku adalah untuk menjamin kenetralan dalam menciptakan suasana keamanan di sana. “Kita ke sana untuk mengambil orang yang punya senjata, sipil yang punya senjata. Mau kita ambil kita dibomin. Yang pelanggaran yang berat yang mana?”ujarnya berulang-ulang.

Graito menambahkan, insiden tersebut semata-mata terjadi karena mereka yang bersenjata itu tidak rela menyerahkan senjatanya begitu saja kepada pihak TNI. Dia menengarai bahwa dengan kempemilikan sejata tersebut bisa digunakan sebagai alat untuk melakukan bargaining position.

”Kali ini yang di-sweping kebetulan mereka dari kelompok putih. [Sebetulnya itu] akan berlaku untuk semua. Dan pada kejadian tersebut kelompok merah pun ada yang mati. Putih juga ada, TNI juga ada. TNI juga ada yang mati, di mana HAM-nya itu?” katanya lagi. Dia mencontohkan, pelanggaran HAM itu baru dapat diberlakukan kalau, misalnya, satu Batalyon datang, setelah itu menginjak-injak dan langsung menembak. (Arinto)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sudah injak-injak langsung di dor,dor,dor, itu barang kali,” ujar dia mencontohkan. Pada kesempatan itu dia juga menampik anggapan bahwa konflik terbuka bersenjata yang terjadi beberapa waktu lalu terjadi karena ketidakpercayaan masyarakat setempat kepada aparat keamanan. “ Dari awal sebetulnya sudah selesai, antar mereka sendiri yang tidak selesai urusannya. Buka masalah TNI,”ujarnya menandaskan.

Graito juga mengaku belum melihat adanya indikasi kepentingan-kepentingan politik yang bertujuan untuk tetap memelihara kondisi konflik diwiyah yang terkenal dengan tradisi Pela Gandongnya itu. “saya ndak tahu mungkin saja ada alasan-aklasan semacam itu, tapi itu tidak keluar dari TNI,”kata dia.

Diakuinya, keberadaan personil TNI di Ambon dan sekitarnya adalah dalam posisi yang sulit. Selain jauh dari keluarga lanjut dia mereka juga tidak mendapatkan imbalan yang setimpal. “Kami sudah malu disana, kami sudah memisahkan diri dari keluarga digajinya kecil, dimaki-maki.apasih yang kami peroleh disana,”ujarnya mempertanyakan.

Pada bagian akhir pertemuannya dengan para wartawan, Dia menyayangkan adanya beberapa pihak yang seolah-olah sangat memojokkan posisi TNI. Belum lagi lanjutnya, ada penghakiman yang dilakukan secara sepihak oleh media massa dan lingkungan sekitar. “Sehingga dia diadili oleh lingkungannya itu tidak Fair, kan ada prosedurnya kata dia. (Arinto)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

14 menit lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.


Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

42 menit lalu

Agen gas tengah melayani pembeli gas LPG ukuran 3 kg dengan menunjukkan KTP di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Pemerintah terus mencari berbagai skenario untuk mengatur secara ketat pendistribusian gas elpiji bersubsidi atau LPG 3kg.  TEMPO/Tony Hartawan
Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.


Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

45 menit lalu

Pasangan ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jelang Piala Tjomas-Uber 2024 di Chengdu, China, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

Tim bulu tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium.


Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

1 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

Peri Sandria mengatakan gol cepat bisa menentukan hasil laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

1 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

1 jam lalu

Para peserta yang melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 di kampus Universitas Sumatera Utara (USU). ANTARA/HO-Humas USU
USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

Meskipun jadwal pendaftaran Seleksi Mandiri masih belum dibuka, pada tahun 2023 sekitar bulan Juli USU sudah melaksanakan UTBK.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

1 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

1 jam lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

Arema FC berhasil memetik kemenangan dramatis saat menjamu PSM Makassar pada pekan ke-33 Liga 1.


Sinopsis Serial Baby Reindeer, Kisah Nyata Sang Pemeran Utama Diteror Stalker

1 jam lalu

Baby Reindeer. Dok. Netflix
Sinopsis Serial Baby Reindeer, Kisah Nyata Sang Pemeran Utama Diteror Stalker

Baby Reindeer adalah kisah nyata yang pernah dialami Richard Gadd, penulis sekaligus pemeran utama dalam serial tersebut.


Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 jam lalu

Politikus Golkar Ridwan Kamil dipanggil Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara, pada Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.