"Yang penting harus kredibel, karena program akan dibaca oleh pasar," kata Burhanuddin menekankan pentingnya program LoI tersebut. Mengenai kenaikan suku Bunga yang akan dilakukan Bank Indonesia, menurut Burhanuddin, itu terpaksa dilakukan karena BI concern terhadap laju inflasi yang terjadi.
Ia melihat, perlu ada kordinasi antara kebijakan moneter yang dilakukan BI dengan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah. Karena, program ekonomi makro tidak akan berjalan tanpa koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter. "Tinggal mencari titik temu diantara keduanya," kata Burhanuddin mengakhiri pembicaraan sambil memasuki Volvo dinasnya. (Dian Novita)