Kadispen menghimbau pengusaha untuk ikut berpikir supaya Jakarta menjadi aman, sehingga nantinya mereka dapat berusaha dengan tenang. Anton menyoroti ketidakperdulian pengusaha dalam hal keamanan. “Pengusaha kebanyakan tidak mau tahu tentang safety, begitu kacau ia lari ke Singapura, begitu tenang ia balik lagi,” katanya.
Merinci dana pengamanan SI, Kadispen menjelaskan dibutuhkan dana sebesar Rp. 6 Miliar untuk pengerahan 42 ribu pasukan. Dana yang ada saat ini dirasakan belum mencukupi. “Tidak cukup sebenarnya, tapi memang 42 ribu personil itu tidak semuanya,” ujar Anton. Ia menambahkan, “Untuk makan prajurit saja dibutuhkan 13.500 setiap orang orang per-hari.”
Biaya operasional tersebut bahkan dapat menjadi besar karena personil TNI yang dibawah Komando Operasi (BKO), selain diberi makan juga perlu diberi uang saku operasi. Tentang uang saku operasi, Anton berkomentar,”Yah, buat orang lain dululah, kalau untuk kita (Polda) kalau ada sisa tentu kita bagi (ke prajurit).”
Disamping pengusaha, Kadispen berharap pula supaya dana bantuan untuk Polda yang ada dalam anggaran triwulan APBD Pemda DKI segera turun. “Kita memang tidak mengajukan bantuan ke Pemda, tapi kalau Pemda mau membantu alangkah baiknya,” ujarnya. (Ucok Efri Ritonga)