Fraksi-fraksi yang menyetujui sidang istimewa dipercepat adalah Fraksi PDIP, Golkar, PPP, F-Reformasi, F-TNI polri, F-PDB, F-KKI, F-Daulat Umat dan Non-Fraksi. Empat suara yang menyatakan abstain adalah dari Fraksi Utusan Golongan. Sementara dua fraksi, FPKB dan FKKI tidak menghadiri sidang itu.
Sebelum voting dimulai, sempat terjadi ketegangan seputar jadi atau tidak Fraksi Utusan Daerah dikukuhkan menjadi salah satu Fraksi di MPR. Secara tegas, anggota MPR yang juga ketua panitia Ad-hoc I Jacob Tobing berpendapat bahwa masalah Fraksi Utusan Daerah ini tidak diagendakan dalam rapat itu. Hal senada diungkapkan Anggota MPR dari F-TNI Polri Taufiq Ruki yang meminta kejelasan jadi tidaknya Sidang Istimewa digelar sesuai dengan undangan yang dia terima.
Ketika para anggota dari utusan daerah melakukan interupsi banyak dicemooh oleh anggota fraksi-fraksi lain. Bahkan Amien Rais sebagai pimpinan sidang tampak tegang menghadapi banyaknya interupsi dari utusan daerah itu. Sementara itu, Akbat Tanjung yang duduknya tepat di depan Amien tampak serius dan sedikit tegang melihat perkembangan yang sedang berlangsung diarea sidang. Ia tampak santai ketika Agun Ginanjar Gunarsa melakukan interupsi bantahan terhadap interupsi-interupsi utusan daerah tersebut.
Seusai rapat, Amien mengemukakan kepada wartawan bahwa ia sangat bahagia dengan hasil sidang kali ini. “Belum pernah Fraksi TNI/Polri sekompak ini dan fraksi-fraksi sebahagia ini,” kata Amien sebelum memasuki lift di Gedung Nusantara III MPR/DPR. Rapat paripurna yang diselenggarakan di Gedung Nusantara yang berbentuk kura-kura tersebut di-skors selama satu jam, sebelum para peserta sidang menyanyikan Indonesia Raya. (Anggoro)