Menurut PPP, Golkar sudah mendapat posisi sebagai Ketua DPR. Lagipula, lanjut Ali Marwan, di antara tiga partai politik terbesar, hanya PPP yan belum mendapat kedudukan. Menurut Ali Marwan, Akbar Tandjung telah menghubungi Hamzah Haz, agar tidak mencalonkan diri sebagai wakil presiden. “Anak kecilpun tahu bahwa Hamzah Haz itu nggak bisa Ketua DPR,” ujar Ali Marwan kepada pers.
Seperti diketahui, untuk menjadi Ketua DPR, Hamzah Haz harus menjadi anggota DPR. Padahal, Hamzah bukanlah anggota DPR.
Faisal Basir, anggota MPR yang juga Wakil Ketua Komisi IX DPR mengungkapkan bahwa jika Akbar Tandjung menjadi Wakil presiden, justru akan merusak kebersamaan yang telah terjalin antara partai-partai politik di DPR. “Dia sudah ditolong oleh PPP ketika menjadi Ketua DPR. Kalau wapresnya dari Golkar, maka PPP tidak akan ikut dalam kabinet,” kata Faisal mengancam. Faisal mengungkit kembali masalah keterlibatan Akbar dalam kasus BLBI. “Kita tidak bisa membiarkan wapres yang prosesnya masih ada di pengadilan,” kata Wakil Ketua Komisi IX ini.
Mantan Ketua Pansus Buloggate dan Bruneigate, Bachtiar Chamsyah, mengungkapkan kekecewaannya atas pencalonan Akbar tersebut. “Jangan ada rasa keadilan yang terusik itu di dalam warga partai (PPP-red),” kata Ketua Komisi V DPR ini.
Dari lobi yang telah dilakukan, jelas Ali Marwan, partainya mendapat dukungan dari Fraksi Reformasi untuk pencalonan Hamzah Haz. Sementara dari Fraksi TNI/Polri dan Fraksi Utusan Golongan, ia telah mendapat informasi bahwa kedua fraksi tersebut tidak akan mencalonkan siapapun. Pihaknya belum mendapat kepastian dari PDI-P. (Anggoro Gunawan)