Seperti diketahui, suara F-PDIP dalam memilih wakil presiden dianggap sangat menentukan sehingga dukungannya diperebutkan oleh calon-calon wakil presiden seperti Akbar Tandjung dan Hamzah Haz. Namun, DPP PDIP ternyata tidak mencalonkan nama wapres dan juga tidak akan menyatakan keberpihakannya kepada siapapun. Seperti diungkapkan Roy bahwa yang dipentingkan DPP PDIP adalah pemilihan wapres di MPR berjalan secara demokratis dan tidak menimbulkan perpecahan bangsa.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Fraksi PDIP MPR, Sophan Sophian, mengatakan bahwa hingga saat ini fraksinya belum mempunyai preferensi calon wakil presiden pada nama tertentu. Menurut dia, nama-nama tersebut diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing anggota F-PDIP.
Sampai saat ini, kata Sophan, Fraksi PDIP belum mempunya referensi pada nama tertentu. F-PDIP, menurut dia, terbuka terhadap semua nama. Namun, setelah nama-nama itu terkumpul, akan diteliti kelemahan dan kekurangannya dan diserahkan kepada DPP PDIP untuk mententukan siapa calon wapres yang paling tepat.
Di tempat terpisah, anggota F-PDIP MPR Permadi, mengatakan hal yang sama. Menurut dia, PDIP mempunyai kualifikasi tentang calon wakil presiden, yaitu ia harus bisa diterima oleh semua kalangan dan dapat bekerja sama dengan presiden.
"Nanti, dihitung untung ruginya, kalau Hamzah Haz untung ruginya di mana, begitu juga dengan Akbar dan calon-calon lainnya. Yang kami hitung bukan hanya bisa bekerja sama dengan presiden saja tapi juga untuk massa PDIP di bawah dan hubungan PDIP dengan kelompok-kelompok lain termasuk kelompok Nahdliyin," kata paranormal tersebut. (Siti Marwiyah)