Megawati sendiri disebut pernah mengkritik Australia karena dianggap menyalahi aturan dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Timor Timur, tetapi Downer mengatakan kritik tersebut bukan masalah utama dalam percakapan dirinya dengan Megawati. “Saya pikir kami akan mendapatkan respon baik dari dia (Megawati-red),” kata Downer, sebagaimana dikutip kantor berita AFP. Ia menambahkan bahwa hal tersebut telah disampaikan melalui percakapan antara Perdana Menteri John Howard dan Megawati beberapa hari lalu.
Downer mengatakan, dirinya tidak bisa memprediksi bagaimana Megawati akan menanggapai masalah pengadilan terhadap kekerasan masa lalu yang terjadi di Tim-Tim. “Kami akan melanjutkan kebijakan kami – dan salah satunya masalah pengadilan terhadap para milisi – dan kami juga akan membahas masalah perbatasan di Timor Timur,” ujarnya.
Menlu Australia ini mengungkapkan bahwa mantan Presiden Abdurrahman Wahid pernah menjanjikan untuk membahas secara khusus masalah pengadilan tersebut. Tetapi, seperti dituturkan Downer, Wahid mengatakan membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan kekacauan politik yang mengelilinginya. “Dalam kasus Megawati, kami hanya akan menunggu dan melihat,” jelas Downer.
Dia mengharapkan tentara Australia bisa kembali lagi ke perbatasan Timor Timur. Dan, hanya akan meninggalkan wailyah tersebut jika situasi keamanan sudah terkendali. “Itu bisa setahun atau dua tahun, tetapi kami yakin itu bukan hitungan bulan,” kata Downer. (SS Kurniawan)