”Saya ditanya, apakah saya pernah dihubungi Tommy Soeharto, saya jawab pernah. Kemudian kapan hubungan terakhir dengan Tommy, saya jawab tanggal 7 Agustus 2001. Ketika di telepon itu, Tommy menyampaikan keinginannya untuk menyerahkan diri dan mengatakan akan mengklarifikasi tuduhan-tuduhan yang tidak benar atas dirinya,” kata Tutut.
Dalam pemeriksaan, pihak penyidik mengajukan 24 pertanyaan kepada Tutut. Ketika ditanya kenapa yang datang ke Polda Metro Jaya hanya dirinya, sementara adiknya Titik Soeharto dan istri Tommy, Tata (Regita Cahyani), tidak hadir, dijawab Tutut, ”Yang dipanggil hanya saya sendiri, adik saya belum. Kami menunggu telepon lagi saja.”
Dalam pernyataannya, Tutut yakin bahwa Tommy bukan pelaku pembunuhan Hakim Agung Syaifuddin Kartasasmita dan aksi pengeboman belakangan ini. Namun, sewaktu ditanya tanggapannya terhadap tuduhan yang ditujukan kepada Tommy, setelah sejenak terdiam, Tutut menjawab, ”Yang namanya keluarga ya kalau menanggapi yo piye yo, bingung.”
Sementara itu, Kaditserse Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Pol.) Adang Rohjana menjelaskan, tujuan pemanggilan Tutut adalah untuk menunjukkan bahwa pemeriksaan polisi ini bukan rekasaya. ”Tadi tidak dibahas tentang penyerahan diri Tommy. Tapi memang Tutut mewakili pihak keluarga meminta kelonggaran waktu untuk menyerahkan Tommy, tapi waktunya belum ditentukan,” kata dia. (Ucok Ritonga)