‘’Panglimanya sudah pas, KSAD-nya sudah pas, Pangkostrad juga sudah pas. Kenapa harus dipindah-pindahin,’’ ujar Pangkostrad seusai membuka apel Komandan Satuan (Dansat) Divisi Infanteri II Kostrad di Sukoharjo.kemarin.
Mutasi yang ideal menurut orang nomor satu di jajaran kostrad ini menunggu setelah jabatan ditempati seseorang selama dua tahun. Percepatan perpindahan, menurut dia, tidak baik bagi organisasi TNI. ‘’Kalau setahun, menurut saya masih kurang. Atau kalau baru enam bulan diganti juga ndak bagus. Habis-habisin duit untuk acara perpisahan saja,’’ tandasnya. Meski begitu sebagai prajurit dirinya siap saja menerima perintah dari pimpinan. Termasuk seandainya diangkat sebagai KSAD oleh presiden? Secara diplomatis Ryamizard menjawab , ‘’Mati pun saya siap.’’
Jenderal bintang tiga ini membantah pihaknya melakukan pembantaian yang menewaskan puluhan orang di Aceh Timur. ‘’Saya baru saja dari sana dan tidak ada itu TNI bunuhi rakyat. Pembunuhnya ya…jelas GAM. Mereka itu kan gerilya dan nggak jelas. Kenapa dibangga-banggakan,’’ paparnya. Ia pun menolak tudingan bahwa pelaku dari TNI karena mengenakan seragam loreng.
‘’Jangankan disana, disini saja banyak yang memakai baju loreng untuk tindakan lain. GAM juga pakai baju loreng. Jadi jangan cepat percaya. Silakan mau percaya GAM atau TNI,’’ tukasnya. TNI tak akan menambah personil untuk memburu GAM di Aceh. ‘’Personil yang kita kirim saat ini sudah cukup. Kayak hebat betul GAM itu, disana hanya biasasaja. Kenapa dibesar-besarkan, salah kita mbela-bela GAM. TNI disana sudah cukup profesional,’’ tuturnya.(Asrul)