Sebelum pertemuan itu, Kaligis mengaku sempat mendengar Soeharto batuk dan mengeluarkan dahak sebanyak dua kali. Karenanya Kaligis yang dalam pertemuan itu ditemani Siti Hardianti Rukmana memutuskan untuk tidak berlama-lama. “Saya di dalam cuma sepuluh menit,” kata dia. Ia menambahkan, Soeharto ditemuinya dalam posisi berbaring dengan kedua tangan terulur di samping badan.
Kaligis mengatakan, pihaknya telah menyampaikan permohonan kepada Kejaksaan Agung untuk menutup perkara Soeharto. Bahkan dalam permohonan yang disampaikan 3-4 pekan lalu itu, disebutklan pula alasan bahwa Soeharto dalam kondisi sulit disembuhkan. “Kita sebut akibat permanent brain damage,” kata Kaligis.
Ia mengharapkan Kejaksaan Agung bisa mengabulkan permohonan itu. Selain akibat sakit yang tak mungkin sembuh, juga harus diterapkan asas pra duga tak bersalah kepada Soeharto. Namun, ia mengakui, sampai sekarang permohonan mereka belum dijawab. Kemungkinan persoalan itu masih harus didiskusikan Kejaksaan Agung dengan Presiden. (Deddy Sinaga – Tempo News Room)