Koenindro kembali dijelaskan bahwa meskipun problem utama kesehatan Soeharto pada infeksi paru-paru, namun dampaknya terhadap organ-organ lain harus selalu di pantau. Untuk itu, tim dokter memutuskan untuk memberikan perawatan dan pengobatan pasien dalam kondisi kritis. “Tiap tindakan atau pengobatan selalu dinilai setiap enam jam untuk mengetahui perubahan-perubahan pada fungsi berbagai organ dan selalu re-evaluasi, dan kalau perlu juga perlu reprogramming,” jelasnya. Problem yang dihadapi dalam usaha perawatan dan pengobatan terhadap Soeharto, menurut Koenindro, karena penderita sudah berusia lanjut, lebih dari 80 tahun.
Meski tim dokter secara umum menyimpulkan bahwa mantan presiden RI tersebut masih dalam kondisi kritis. Namun saat ini kondisi Soeharto sudah ada kemajuan, dengan indikasi panas badan 37,2 derajat celcius, dan gula darah yang mulai membaik sekitar 144. (fitri oktarini-tempo news room)