Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Akan Panggil Anak Buah Tomy Winata

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi menerbitkan surat panggilan kepada orang-orang yang diduga menggerakkan penyerbuan di kantor Majalah Tempo pekan lalu. Surat yang dikirimkan Jumat (14/3), memanggil para pelaku dimulai Senin pekan depan untuk hadir di Polres Metro Jakarta Pusat. Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Polisi Makbul Padmanagara mengungkapkan surat panggilan ini ketika menerima Forum Wartawan Polri yang menyatakan sikap atas peristiwa yang menimpa wartawan Tempo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/3) sore. Ketika ditanya apakah dalam di antara yang dipanggil itu termasuk David, orang yang disebut sebagai tangan kanan Tomy Winata, dan Teddy Uban, Makbul menjawab,"Lihat saja nanti." Pertanyaan ini muncul terkait dengan kronologi peristiwa yang dibuat wartawan Tempo, Ahmad Taufik. Dalam kronologi itu disebut selama proses negosiasi berlangsung, David maupun Teddy Uban berulang kali mengancam akan membunuh dan memukul beberapa wartawan majalah itu. Selain soal pemanggilan, Kapolda juga membantah dirinya mendapatkan fasilitas dari pengusaha Grup Artha Graha, Tomy Winata. "Lampu yang mana? Saya balik bertanya kepada rekan-rekan (wartawan, red.) apakah Anda juga menerima Rp 150 juta dari Tomy Winata?" tanya Kapolda. Menurut Makbul, semua yang dikatakan David, seperti yang dikatakan Ahmad Taufik, akan dicek kebenarannya oleh aparatnya. Tulisan Ahmad Taufik itu, menurut dia, akan jadi masukan bagi penyelidikan kasus ini. Mengenai pemeriksaan terhadap kasus penyerbuan itu sendiri, Makbul menyatakan, polisi akan memeriksa apakah benar telah terjadi penyerangan, apakah ada perusakan kantor, dan apakah benar terjadi pemukulan terhadap wartawan Tempo di kantor polisi. "Termasuk berita-berita seperti polisi mendapatkan fasilitas dari Tomy Winata. Itu akan diusut semua," kata dia. Dia menjanjikan dirinya tidak akan melakukan intervensi dalam penyidikan kasus itu. Secara khusus dia juga meminta bawahannya menyidik perkara ini secara profesional. Karena itu, dia mengharapkan wartawan tidak perlu khawatir penyidikan akan berjalan tidak seimbang. Perihal persoalan pengamanan, imbuh Kapolda, sejak terjadinya penyerbuan pada Sabtu pekan lalu itu, polisi telah memberikan pengamanan. Bahkan hingga kini, beberapa anggota masih ditugaskan mengamankan kantor Tempo. "Saya juga menawarkan kepada wartawan-wartawan Tempo yang terancam dan membutuhkan pengamanan pengawalan, kami berikan bahkan saat dia di rumah," katanya. Ketika dikonfirmasi soal pernyataan David bahwa dirinya mengetahui asal titik api pada kebakaran Pasar Tanah Abang, yang berarti menunjuk dirinya sendiri mengetahui asal kebakaran itu, dengan cepat Kapolda menukas agar wartawan tidak mengambil kesimpulan hanya berdasarkan pembicaraan seseorang. Menanggapi tuntutan dari Front Pembela Islam agar Kapolda dicopot dari jabatannya karena terlalu lunak dalam memberantas judi, dengan santai Makbul menjawab, "Ya nggak apa-apa, itu hak masyarakat untuk menilai Kapoldanya. Ada yang puas dan tidak puas, itu wajar saja, saya serahkan kepada masyarakat dan pimpinan saya," kata dia. Sedangkan penyelidikan terhadap kasus kebakaran di Pasar Tanah Abang, diakui Kapolda, polisi menemui kesulitan untuk mengungkapnya. Pasalnya lantai empat pasar itu ambruk sehingga polisi harus menggali untuk menemukan bukti-bukti kemungkinan kebakaran itu disengaja atau tidak. Apalagi, kata dia, penyelidikan merunut asal api diperlukan teknis laboratorium dan tidak bisa dilakukan sembarangan. (Istiqomatul Hayati - Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

1 menit lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

3 menit lalu

Belasan karangan bunga dikirim ke Gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pagi ini, 19 April 2024. Karangan bunga tersebut menyatakan dukungannya terhadap paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam sengketa hasil Pilpres yang tengah bergulir. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

H-3 putusan sidang sengketa pilpres, pendukung Prabowo-Gibran mengirim karangan bunga ke MK yang berisikan 'sentilan'.


Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

6 menit lalu

Sidang promosi doktor Ignatius Haryanto Djoewanto atas disertasi berjudul Disrupsi Digital, Journalistic Field (Arena Jurnalistik), dan Transformative Capital Kompas dan Tempo (1995-2020), di FISIP UI, Jumat, 20 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

Ignatius Haryanto berharap disertasinya ini dapat memberikan masukan kepada para jurnalis dan media.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

8 menit lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

11 menit lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

Per hari ini di Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pukul 09.27 WIB berada pada level Rp 16.282.


Kim Sae Ron tak Jadi Tampil di Teater Dongchimi, Mengenal Pementasan Ini

14 menit lalu

Aktris Korea Selatan, Kim Sae Ron. Instagram/@ron_sae.
Kim Sae Ron tak Jadi Tampil di Teater Dongchimi, Mengenal Pementasan Ini

Kim Sae Ron mengundurkan diri sebagai pemain teater Dongchimi, karena masalah kesehatan


KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

15 menit lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

KPK rencananya memeriksa Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka korupsi hari ini


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

19 menit lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

19 menit lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Demo di Patung Kuda, Pendukung AMIN Minta MK Diskualifikasi Gibran

20 menit lalu

Massa yang tergabung dalam Aksi 164 menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Dalam aksinya massa menuntut Mahkamah Konstitusi memutus sengketa Pilpres 2024 dengan adil. Aksi ini merupakan respons masyarakat terhadap kecurangan yang terjadi dalam kontestasi Pilpres 2024. TEMPO/Subekti.
Demo di Patung Kuda, Pendukung AMIN Minta MK Diskualifikasi Gibran

Pendukung pasangan calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN, berunjuk rasa jelang putusan MK soal gugatan pilpres