Iklan
TEMPO Interaktif, Kediri:Puluhan wartawan yang bertugas di wilayah Kediri, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Trenggalek dan Jombang menyatakan protes keras atas insiden penyerangan terhadap Majalah Berita Mingguan TEMPO di Jakarta. Sabtu (15/3) pagi, para wartawan media cetak dan elektronik yang tergabung dalam Forum Solidaritas Wartawan Kediri Untuk Aksi Penyerangan Terhadap Majalah TEMPO tersebut berkumpul di stadion Brawijaya Kediri. Mereka melakukan aksi damai memprotes tindakan premanisme dan vandalisme terhadap pers. "Aksi penyerangan terhadap kantor TEMPO menunjukkan demokrasi belum berjalan sebagaimana mestinya. Era reformasi dimana seharusnya tiap warga negara saling menghargai hak dan kewajiban, ternyata hanya wacana belaka," kata Juwair, wartawan harian Republika kepada Tempo News Room, Sabtu (15/3). Para wartawan menyatakan, aksi penyerangan terhadap kantor TEMPO di Jl Proklamasi 72 Jakarta, pada hari Sabtu, tanggal 8 Maret 2003 lalu merupakan tragedi buruk bagi upaya menegakkan kebebasan pers di Indonesia. Sehingga, satu-satunya jalan untuk memberantas aksi pelanggaran hukum seperti itu adalah dengan menggalang perlawanan terhadap aksi premanisme dengan menempuh jalur hukum. "Tindakan sekelompok orang yang mengaku orang-orang yang dekat dengan pengusaha Tommy Winata itu, ditinjau dari sisi manapun tak bisa dibenarkan di mata hukum karena main hakim sendiri," kata Yoga Pamungkas, wartawan stasiun televisi RCTI. Yang memprihatinkan, aksi penyerangan tersebut juga disertai tindakan vandalisme dan teror berupa pemukulan dan penghinaan dengan menggunakan kata-kata kotor terhadap Pemimpin Redaksi dan tiga wartawan TEMPO. Ironisnya, tindakan tak bertanggungjawab tersebut dilakukan persis di depan aparat polisi yang jelas-jelas merusak citra Republik Indonesia sebagai negara hukum. "Saya kira perjuangan ini akan sangat berat karena nyata-nyata aksi brutal itu terjadi di hadapan polisi, namun sepertinya polisi tak berdaya," kata Gatot Sunarko, wartawan harian Surya. Dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan Muhardjito, wartawan harian Duta Masyarakat, Forum Solidaritas Wartawan Kediri Untuk Aksi Penyerangan Terhadap Majalah TEMPO menyatakan mengutuk penyerangan secara brutal atas kantor TEMPO karena merupakan tindakan terorisme dan premanisme yang secara sadar dilakukan untuk menyebarkan perasaan takut terhadap kinerja pers. "Kami juga menuntut aparat Polri dan penegak hukum negara untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut dan mengadili para pelaku, menghimbau seluruh elemen masyarakat secara bersama-sama membentuk koalisi anti kekerasan dan tindakan premanisme terhadap pers dan segala sektor dalam kehidupan bernegara. Menghimbau seluruh wartawan Indonesia untuk terus berdiri dan berjuang dalam menegakkan demokrasi melalui kebebasan pers yang bermartabat," kata Muhardjito. Surat pernyataan tersebut selanjutnya disebarluaskan dan dibagi-bagikan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kediri dan sekitarnya serta dikirimkan kepada Ketua MPR RI, Presiden Republik Indonesia, Pimpinan DPR RI, DPRD Jawa Timur dan DPRD II Se-Jawa Timur, Panglima TNI beserta jajarannya, Kepala Kepolisian RI beserta jajarannya, LSM, Institusi Pers dan Media Masa. Dwidjo U. Maksum --- TNR
Iklan
