Aksi Antipremanisme Berlanjut di Berbagai Kota

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Sekitar 50 wartawan dan aktivis lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Antipremanisme unjuk rasa di Markas Polda DIY, Rabu (19/3) siang. Aksi ini merupakan protes terhadap premanisme terhadap pers yang mengancam demokrasi dan kebebasan informasi. Dalam pernyataannya, Masyarakat Antipremanisme menuntut aparat kepolisian memberantas segala bentuk premanisme dan menghukum oknum polisi yang terlibat aksi premanisme. Mereka juga menuntut polisi menuntaskan kasus penyerangan kantor TEMPO, pembunuhan wartawan Udin, dan kasus premanisme lainnya. Aksi antipremanisme juga terjadi di Bandarlampung kemarin. Sekitar 100 orang loper koran, wartawan, dan aktivis media menggelar unjuk rasa di Bundaran Patung Gajah Bandarlampung. Dalam pernyataan sikapnya, mereka minta wartawan tetap menulis demi menegakkan hak asasi manusia dan demokrasi, serta minta aparat hukum menyidik kekerasan terhadap pers. Di Medan, aksi pengumpulan dukungan melawan premanisme hingga hari kedua kemarin sudah mendapatkan sekitar 2.000 tanda tangan dari berbagai kalangan. Tanda tangan di atas kain putih sepanjang 40 meter itu akan dikirim ke Jakarta. (Heru CN/Fadilasari/Bambang Soed-Tempo News Room)