Menurut Tjipta, dalam peperangan, prinsipnya kill or to be kill. Keadaan darurat militer di Aceh menimbulkan kondisi yang tidak normal dan militer bisa mengatur di sana. Kontras memang punya ide, visi, misi, yang bagus. Tapi saya ingin, kalau tentara mati diberondong senjata, Kontras juga harus bersuara, katanya.
Menanggapi pernyataan Tjipta Lesmana, Koordinator Kontras Ori Rachman, mengatakan bahwa di pihaknya mempunyai tabulasi kekerasan, termasuk jumlah korban TNI, Polri, sipil, GAM dan orang tak dikenal. Kontras juga berupaya berdialog dengan panglima TNI, Polri, katanya. Ori juga mengatakan bahwa tidak fair kalau menilai Kontras hanya dari media. Karena media mempunyai style sendiri, seperti ada yang agak keras, ada yang lain. Saya berharap pak Tjipta sering silaturahmi dan komunikasi ke Kontras agar tidak salah mengerti, ujarnya.
(Putri Alfarini-TNR)