Menurutnya, perdebatan dalam partai adalah sesuatu yang biasa, termasuk usulan Muktamar Luar Biasa (MLB). Mantan Menteri Penerangan era Habibie ini berusaha memaklumi adanya keberatan hasil muktamar sehingga mengusulkan muktamar tersebut. Menurutnya, muktamar bisa saja terwujud jika memenuhi persyaratan yang ditentukan partai, yaitu disetujui oleh setengah pengurus wilayah dan cabang. Keyakinan saya adalah berusaha untuk tidak terganggu, meskipun bisa saja terganggu, katanya.
Ia mengaku belum memikirkan dan membicarakan tindakan yang akan dilakukan kepada mereka yang ngotot mengusulkan muktamar luar biasa. Pak Zainuddin MZ juga keluar, tapi tidak dilakukan tindakan," katanya. Menurutnya berbagai permasalah internal partai harus menjadi bahan pemikiran semua anggota, bukan hanya pengurus pusat.
Rapat pimpinan partai berlambang Kabah ini hanya dihadiri 19 dari 30 pengurus wilayah di seluruh Indonesia. Menurut salah seorang ketua, Hafidz Masoem, sisa pengurus wilayah itu belum mendapat undangan karena rapat ini akan dilakukan secara bertahap. Rapat ini menurutnya, adalah melengkapi verifikasi yang diajukan Departemen Kehakiman dalam persyaratan pemilu 2004.
Pimpinan wilayah yang hadir adalah pengurus dari Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Selawesi Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Aceh.
Selain verifikasi, rapat pimpinan PPP ini juga membahas kepengurusan partai, yaitu pengisian dan pembentukan departemen. Saat ini sudah 600 nama yang masuk untuk mengisi berbagai departemen di PPP. Mereka akan diseleksi dan kemungkinan akan terbentuk dalam jangka waktu dua minggu. Syukur tidak ada kesulitan dalam menampung personalia di tingkat pusat ini, katanya. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah internal partai, lanjut Hafidz, akan kembali dibicarakan dalam rapat selanjutnya tiap hari Jumat. (Yandi MRTempo News Room)