Syafii mengungkapkan hal ini menanggapi pemberitaan beberapa media bahwa Ketua Partai Amanat Nasional itu meminta dukungan Muhammadiyah. Saya kenal Amien Rais, ia tidak akan pernah meminta dukungan kepada Muhammadiyah. Tapi, menurutnya, Amien mungkin minta dukungan Muhammadiyah dalam mendukung bangsa Indonesia khususnya dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden mendatang.
Muhammadiyah, kata Syafii, juga tidak pernah mengimbau warganya untuk mendukung Amien Rais pada pemilihan presiden mendatang. Muhammadiyah akan dukung siapa saja warga negara Indonesia yang baik untuk menjadi pemimpin, ia menyatakan.
Ketika ditanya siapa warga negara yang baik untuk menjadi pemimpin mendatang, Syafii menolak menyebut nama. Calon Pemimpin itu harus punya visi ke depan, bermoral, watak kenegarawanan, dan mempunyai sikap lapang dada, ia menyebut sejumlah kriteria.
Muhammadiyah, menurut Syafii, tetap pada jalur dakwah dan menjaga jarak dengan semua kekuatan politik termasuk Partai Amanat Nasional. Gerakan dakwah itu berusaha memperbanyak teman dan menghindari musuh, kata dia. Berpolitik itu banyak gesekan.
Meskipun demikian, ia mengakui, Muhammadiyah tetap melakukan lobi-lobi dalam tatanan moral. Denyut nadi bangsa Indonesia, denyut nadi Muhammadiyah, kata dia. (Fransiska/Tempo News Room)