Pencairan utang Dana Moneter Internasional sebesar US$ 486 juta atau sekitar Rp 4,024 triliun pada Rabu kemarin akan dijadikan sebagai cadangan devisa. Untuk dana pengaman APBN 2004," kata Menteri Keuangan Boediono di gedung MPR/DPR Jakarta, Kamis (26/6).
Dengan dicairkannya pinjaman baru itu, utang Indonesia kepada IMF sudah mencapai US$ 4 miliar dari total pinjaman yang direncanakan sebesar US$ 5 miliar. Menurut Beodiono masih akan ada lagi pencairan utang dari IMF, namun ia tak menyebutkan kapan pencairan selanjutnya akan dilakukan.
Kata Boediono pinjaman itu akan disimpan untuk menyambut tahun 2004 yang disebutnya sebagai tahun yang penuh resiko. Selain utang luar negeri Indonesia akan jatuh tempo pada tahun depan, Pemilu, dan pemantapan integritas wilayah menjadi prioritas pemerintah sehingga memerlukan anggaran yang besar. Pemasukan sudah tak ada lagi kan, katanya ihwal utang baru itu.
Menurut Boediono pemerintah berancang-ancang menyambut tahun depan dengan memupuk berbagai sumber penerimaan yang bisa dilakukan tahun sekarang. Hingga kini pemerintah dan DPR masih membahas asumsi-asumsi dasar yang akan dipatok dalam APBN 2004.
Ketika ditanya soal varian dari empat opsi keluar dari program IMF akhir tahun ini, kata Boediono, akan dibicarakan lagi pada sidang kabinet saat Presiden Megawati Seokarnoputri pulang dari lawatannya ke Vietnam. "Variannya hanya aspek politik dan keamanan saja," katanya.
(Bagja Hidayat-TNR)