Kasus tersebut sudah dilaporkan kepada aparat kepolisian setempat. Biasanya karyawan menerima gaji sekitar pukul 10.00 WIB setiap tanggal 1 dari HNM, bendahara itu. Tapi hari kemarin (Selasa, 1/7), dia tidak tampak batang hidungnya di kantor. "Kami jadi curiga, kata Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Bengkulu Utara, H. Manha Wanadi, Rabu (2/7).
Karena si bendaharawan gaji tidak juga muncul di kantor, beberapa karyawan mencari HNM ke mana-mana, termasuk ke BRI Cabang Argamakmur tempat gaji disimpan, maupun di rumahnya. Namun hasilnya pun nihil.
Dari bank justru didapat informasi bahwa HNM ternyata sudah mengambil uang tersebut di bank, Selasa pagi hari, sekitar pukul 08.30 WIB.
Kecurigaan semakin besar setelah beberapa karyawan Departemen Agama setempat mendatangi rumah terdakwa. Istri bendahara mengatakan, suaminya pamit pergi setelah berkemas-kemas. Ia tak menyebutkan tujuannya.
Di rumah korban, rombongan karyawan hanya menemukan selembar Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Hendra Setiawan, tapi tertempel foto HNM yang dibuat pada tanggal 14 Juni 2003 lalu. Berdasarkan semua itu, maka kami mengira HNM sudah membawa kabur uang gaji karyawan Depag termasuk juga gaji para Kepala Urusan Agama yang bertugas di daerah ini, kata Kakandepag.
Melihat gelagat ini lantas pihaknya melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian. Beberapa orang karyawan Depag setempat ketika dimintai komentarnya atas kejadian ini umumnya mengemukakan, sangat menyesalkan, karena sebagian besar dari kami hidup hanya mengandalkan uang gaji itu, kata M. Sholeh.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Barmen Tampubolon, mengakui bahwa pihaknya memang benar telah menerima laporan tersebut, kini dia telah menurunkan tim khusus untuk mengejar dibeberapa tempat kemungkinan larinya tersangka.
Syaipul Bakhori -- Tempo News Room