Lhokseumawe - Seorang warga pemilik toko besi di Ulee Glee, Kecamatan Meureudu, Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam melaporkan adanya paket kiriman berisi lebih dari sebelas ribu butir peluru senjata api. Paket tersebut dikemas dalam sepuluh kardus yang dikirim ke alamatnya.
Juru Bicara Komando Operasi TNI di Aceh, Letkol CAJ Ahmad Yani Basuki, Sabtu (12/7) mengatakan, pihak TNI sedang berupaya mengembangkan penyelidikan menyangkut temuan amunisi dalam jumlah terbesar sepanjang digelarnya darurat militer di kawasan tersebut. "Yang jelas itu bukan punya kita," katanya.
Menurut Yani, pemilik toko yang bernama Sulaiman melapor adanya paket aneh tersebut ke Pos Satuan Gabungan Intelijen (SGI) TNI di Ulee Glee pada Jumat kemasrin sekitar pukul 11.40 WIB. Ketika dibuka, di dalam 10 kardus kecil itu ditemukan sebanyak 11.680 butir peluru jenis AK-47 dan kaliber 5,56 milimeter. "Barang tersebut dikirim dari PT Abadi Sentosa yang beralamat di jalan Pahlawan Revolusi nomor 70 Jakarta Timur," katanya.
Sebelum sampai di Aceh, amunisi itu dari Jakarta lebih dulu dikirim ke alamat Bapak Herman, Jalan Sisingamangaraja No. 16 Medan. Setelah itu baru dibawa dengan truk Fuso dengan nomor Polisi BL 9350 BT menuju Ulee Glee. "Kita berterima kasih karena pemilik toko langsung melapor kepada TNI dengan adanya barang-barang tersebut," kata Letkol Yani.
Menjawab Tempo News Room atas temuan barang bukti dalam jumlah besar itu, TNI kata Yani sedang melakukan penyelidikan lebih jauh baik di Jakarta maupun di Medan sesuai dengan alamat yang ada pada kardus. "Tapi tentu saja saya tidak bisa jelaskan secara detail bagaimana proses yang kita lakukan dalam menindak lanjuti temuan itu. Kita pasti melakukan pengembangan," katanya.
Secara tidak langsung Yani menegaskan bahwa diduga kuat amunisi dalam jumah besar itu dipasok untu kebutuhan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang selama ini diketahui mulai kekurangan amunisi sejak TNI melakukan penyekatan jalur masuk ke Aceh dari berbagai arah. Hal itu dikatakan Yani menjawab pertanyaan wartawan atas kemungkinan pasokan itu merupakan milik TNI. " Kalau punya kita ngapaian nyasar jauh ke sana," ujarnya sambil tersenyum.
Aparat TNI dari Satauan Taktis Intelijen di Pidie juga berupaya menguak kepemilikan amunisi yang berhasil tiba di Aceh dengan menempuh perjalanan ratusan kilometer dari Medan. Sepnajang jalan itu pula, truk fuso yang membawa peluru tersebut melewati puluhan pos TNI dan Brimob yang berada di sisi jalan raya.
(Zainal Bakri-TNR)