Penegasan itu disampaikan Amien Rais di depan kader PAN saat memperingati HUT PAN ke-5 di stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/8). Peringatan HUT PAN ke-5 ini dihadiri ribuan kader PAN se-Jawa.
Sikap optimisme Amien Rais itu dilandasi atas hasil pemilu 1999, dimana PAN mampu masuk lima besar pemenang pemilu meski partai itu baru berumur 11 bulan. "Dulu, waktu masih berumur 11 bulan kita mampu menjadi lima besar. Sekarang, setelah berumur lima tahun, asal kita tulus dan mau berkorban, maka kita bukan lagi lima besar, tapi tiga besar atau bahkan dua besar dalam pemilu mendatang," tegasnya.
Di depan kader PAN, Amien Rais juga menyampaikan refleksi 58 tahunkemerdekaan RI. "Setelah 58 tahun merdeka mestinya kita punya pemerintah yang mantap, bersih, produktif, efisien dan jauh dari penyakit korupsi. Akan tetapi kenyataannya masih jauh seperti yang kita harapkan," katanya.
Karena itu, Amien bertekad maju sebagai calon presiden untuk memperbaiki kondisi bangsa yang dinilainya sudah carut-marut saat ini. Kesediaannya maju sebagai calon presiden itu sekaligus mengemban amanat partai. Amien juga menegaskan, kesediaannya dicalonkan itu bukan sekadar untuk gagah-gagahan, namun dilandasi sebuah keprihatinan yang sangat besar untuk memperbaiki negeri ini.
Khusus kepada anggota Simpatik PAN, Amien Rais berharap mereka mampu 'berkembang-biak' menjadi ratusan ribu dan bahkan jutaan karena sangat dibutuhkan untuk menjadi saksi pemilu yang adil, jujur dan berani. "Kita tahu bahwa pemilu kadang-kadang kurang luber-jurdil, karena selalu ada tangan-tangan kotor yang merusak hasil pemilu. Maka kita perlu ratusan ribu, bakan jutaan saksi yang jujur agar hasil pemilu betul-betul, korek, jujur, tidak dimanipulasi," tegasnya.
Peringatan HUT PAN ke-5 di stadion Kridosono, Yogyakarta ini selain diisi dengan pelantikan dan pengucapan ikrar Simpatik PAN, juga diisi dengan berbagai atraksi kesenian, diantaranya kesenian barongsai.
heru cn-Tempo News Room