"Ada kepentingan tertentu," kata Tjipto, kepada TNR dan Transtv, disela-sela acara wayang kulit memperingati 58 tahun Indonesia merdeka, di Posko PDIP Pandegiling, Surabaya, Sabtu (23/8) malam.
Gagasan itu, menurut mantan ketua DPD PDIP Jatim, ini tidak diatur dalam AD/ART PDIP. Gagasan pengisian wakil ketua umum pernah terlontar dalam Kongres PDIP di Bali, tapi tidak diterima oleh peserta Kongres. "Pengisian kekosongan itu memungkinkan, melalui Kongres," katanya.
Baca Juga:
Dijelaskannya, posisi yang dipegang Taufik saat ini secara politik dan ideologi lebih bagus dan menguntungkan dibanding sebagai wakil ketua umum. "Jika diformalkan ada maslah dengan AD/ART," katanya. Bagi Tjipto, argumentasi yang disampaikan kelompok pengusul agar Taufik menjadi wakil ketua umum, menyuguhkan madu yang beracun.
Adi Mawardi - Tempo News Room